Ini Resikonya Bila Mobil Turbo bensin Sering Nenggak BBM Oktan Rendah

Andhika Arthawijaya - Sabtu, 25 September 2021 | 22:40 WIB

Ilustrasi mesin Turbo pada line up Cortez CT dan Almaz (Andhika Arthawijaya - )

Sedangkan mesin dengan asupan turbo, lanjut Danang, dapat boost pressure yang disemburkan turbo.

“Efeknya akan membuat total tekanan atau kompresi di ruang bakar lebih tinggi dari mesin N/A,” ujarnya.

Di sini bisa digambarkan, walau kompresi yang tertera di spesifikasi lebih rendah, mesin dengan asupan turbo akan memiliki total kompresi lebih tinggi dari mesin N/A.

“Makanya sangat tidak disarankan mesin turbo pakai bahan bakar dengan RON rendah, karena otomatis mesin akan mengalami detonasi (ngelitik) saat akselerasi, atau ketika mendapat boost turbo. Soalnya kompresi pasti meningkat dari kondisi normal,” ucap Edi Haryadi, GM After & Sales Honda Megatama Group.

Baca Juga: Mobil Bermesin Turbo Perlu Perhatian Khusus, Terutama Soal Pelumas

Istimewa
Ilustrasi dapur pacu 1.0L 1KR-VET Turbocharger yang diusung Toyota Raize dan Daihatsu Rocky

RON atau kepanjangan dari Research Octane Number, merupakan angka untuk mengukur seberapa besar bahan bakar menerima tekanan.

Semakin tinggi angka oktannya, maka akan semakin sulit bahan bakar itu terbakar.

“Dengan kompresi tinggi, bahan bakar akan mudah terbakar, itu lah kenapa terjadi detonasi atau knocking (ngelitik) pada mesin,” tukas Ovi.

Tekanan tinggi pada mesin kata Ovi akan menghasilkan panas, sehingga membuat bahan bakar terbakar sebelum busi memercik.