Wacana Tol Trans Madura, Perkiraan Anggaran Rp 22,173 Triliun

Irsyaad W - Jumat, 15 Oktober 2021 | 08:30 WIB

Jembatan Suramadu saat siang hari (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Ada wacana pembangunan Tol Trans Madura (TTM) dengan panjang 130,14 Kilometer.

Gagasan sejumlah tokoh masyarakat, ulama dan akademisi Madura ini mendapat dukungan dari DPRD Pamekasan.

Bahkan, Ketua Komisi III di DPRD Pamekasan, Ismail mulai menggalang dukungan tanda tangan kepada rekan-rekan sesama anggota dewan untuk percepatan pembangunan TTM.

Jika bisa terealisasi, kemungkinan lokasi Tol Trans Madura ada di sekitar poros Selatan.

Sementara perkiraan anggaran pembangunan tak main-main, mencapai Rp 22,173 triliun!

Baca Juga: Merasakan Langsung Jalan Tol Sumatera, Mulus Tapi Ada Beberapa Catatan

Diungkapkan Ismail, sampai sekarang baru 14 dari 45 anggota DPRD Pamekasan yang sudah membubuhkan tanda tangan mendukung pembangunan TTM.

"Anggota lainnya akan menyusul karena kesibukan di dewan termasuk rapat paripurna.

"Sehingga belum sempat untuk tanda tangan. Namun dipastikan, semua anggota dewan tanda tangan," kata Ismail dikutip dari SURYA.co.id, (12/10/21).

Dikatakan Ismail, tandatangan yang digalang di DPRD Pamekasan itu nantinya akan disampaikan kepada presiden.

"Semua anggota dewan Insyaallah setuju dan mendukung, agar pemerintah pusat segera membangun tol di Madura ini," klaim Ismail.

"Karena itu, teman-teman kami minta tandatangan dukungannya. Sebab pembangunan tol ini, bukan sekadar mengatasi kemacetan tetapi juga demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah di Madura," jelas Ismail.

Ismail mengakui, penggalangan tandatangan dilakukan, karena ia sering mengikuti diskusi termasuk saat Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Universitas Dr Soetomo beberapa waktu lalu.

Ia mengaku diberi amanah ketua Dewan Pembangunan Madura (DPM) untuk menggalang dukungan di kalangan dewan.

Dijelaskan Ismail, untuk mengatasi kemacetan di Madura, dalam FGD itu muncul beberapa opsi.

Pertama menghidupkan kembali rel Kereta Api (KA) dari Kalinget, Sumenep sampai Kamal, Bangkalan.

Baca Juga: Belum Ada Anggaran, Proyek Tol Lubuklinggau-Bengkulu Baru Bisa Dimulai Tahun 2023

Namun berdasarkan kajian yang dipaparkan konsultan Institut Teknologi Surabaya (ITS), opsi pertama ini beresiko berat dan biayanya besar.

Sebab di atas rel KA dari Sumenep – Kamal lama, sudah berdiri ribuan rumah warga, perkantoran dan pertokoan.

Kalau dipaksakan, aktivasi rel KA itu akan memicu penggusuran sehingga mengakibatkan konflik sosial yang tinggi.

Sedangkan opsi kedua adalah pelebaran jalan nasional dan pembangunan jalan layang di sejumlah titik-titik kemacetan sepanjang sisi Selatan Madura.

Tetapi ini juga merupakan solusi sesaat, bukan untuk jangka panjang dan opsi ke tiga adalah pembangunan TTM.

"Hasil survey menyatakan, dari seluruh provinsi di Indonesia sekarang ini, Madura berada di urutan delapan sebagai daerah dengan arus transportasi terpadat dan tersibuk," bebernya tanpa menguraikan sumber data yang dikutipnya.

"Karena jumlah kendaraan bermotor di Madura setiap tahun meningkat tajam sampai ratusan ribu," pungkas Ismail.

Sumber: https://surabaya.tribunnews.com/2021/10/12/dprd-pamekasan-rame-rame-dukung-tol-trans-madura-anggaran-pembangunannya-bikin-surabaya-minder