Sopir Ngaku Ngantuk Hingga Sebabkan Vanessa Angel Dan Suaminya Tewas, Pakar Beberkan Unsur Kesengajaan

Ferdian - Sabtu, 6 November 2021 | 17:25 WIB

Sosok Tubagus Joddy (kanan) yang jadi sopir Mitsubishi Pajero Sport milik Vanessa Angel. (Ferdian - )

Otomotifnet.com - Dalam suasana duka karena meninggalnya Vanessa Angel dan suaminya, kini sang sopir jadi sorotan publik.

Diketahui Vanessa dan suami meninggal karena kecelakaan tunggal di Tol Nganjuk arah Surabaya Km 672 (4/11/2021).

Publik kini memperbincangkan latar belakang kecelakaan tersebut.

Tak terkecuali oleh Praktisi hukum Ricky Vinando, yang menganalisa insiden maut tersebut.

Dari lima orang penumpang, Vanessa Angel dan suami diketahui tewas di tempat dan yang lainnya selamat.

Dalam perjalanan yang berujung tragis tersebut, pengemudi mobil atau sopir yaitu Tubagus Joddy diduga kuat berkendara dengan kecepatan sangat tinggi.

Diberitakan sebelumnya, Tubagus Joddy sempat mengaku kelelahan atau mengantuk.

Baca Juga: Punya Firasat, Mertua Vanessa Angel Sempat Kritik Tubagus Joddy Sebelum Kecelakaan

Pajero Sport berwarna putih yang dikendarainya menyambar beton pembatas jalan tol hingga membuatnya hancur dan terseret 30 meter.

Vanessa Angel yang berada di kursi baris kedua bahkan sampai terpental ke luar mobil.

Berdasarkan fakta tersebut, Ricky Vinando secara tegas menyebut bahwa alasan Joddy kelelahan atau mengantuk, tidak dapat diterima secara hukum,

Pasalnya, hal itu bertentangan dengan bukti berupa video yang diunggah Joddy pada stories Instagram sebelum terjadinya kecelakaan fatal tersebut.

Oleh sebab itu Ricky mendesak agar dalam waktu dekat setelah pulih, Joddy segera diperiksa terkait dugaan menyetir sempat hingga 190 Km/Jam.

"Penetapan tersangka terhadap Joddy sopir Vanessa Angel dan Bibi harus dilakukan karena berdasarkan fakta hukum."

"Sebelum terjadinya kecelakaan fatal, dia sempat mengendarai mobil di tol dengan kecepatan yang sangat-sangat membayakan nyawa yakni hampir 200 Km/Jam, tepatnya 190 Km/Jam. Jadi sudah ada gambaran mens reanya, niat jahat. Patut diduga udah ga bener sejak awal ya. Kemudian juga saat mengemudikan mobil hampir 200 Km/Jam."