Ini Alasan Kenapa Suzuki Masih Pertahankan Transmisi AT Konvensional Pada All New Ertiga

Andhika Arthawijaya - Minggu, 14 November 2021 | 23:00 WIB

Suasana launching All New Ertiga Suzuki Sport FF di ajang GIIAS 2021 (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com – Entah ada angin apa, tiba-tiba Mitsubishi dan Toyota-Daihatsu kompak menggunakan sistem transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) pada low MPV terbaru mereka.

Yap, kini Xpander terbaru serta Avanza-Xenia anyar sudah menggunakan CVT pada varian transmisi otomatisnya.

Sementara rivalnya sesama Jepang, yakni Suzuki All New Ertiga, masih tetap menggunakan jenis torque converter.

Sekalipun pada varian tertinggi yang baru diperkenalkan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) di ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021, yakni All New Ertiga Suzuki Sport FF. 

Baca Juga: Paling Lengkap, Ini 13 Pembaruan Pada All New Ertiga Suzuki Sport FF

Dok / OTOMOTIF
Ilustrasi transmisi CVT

Memang secara teknis, transmisi jenis CVT punya beberapa keunggulan dibanding model torque converter yang sebelumnya banyak digunakan di kelas low MPV.

“Dari segi tarikan, CVT lebih smooth karena ia tidak menggunakan gir."

"Selain itu dari segi efisien bahan bakar juga lebih irit,” bilang Mr. Ei Mochizuki, Asst. To Strategic Planning Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

Namun menurut Mochizuki San, transmisi CVT ini cost pembuatan lebih mahal ketimbang AT biasa.

Sehingga bila diterapkan pada low MPV andalan Suzuki, yakni All New Ertiga series, “Harganya akan jadi lebih mahal,” tambahnya.

Suzuki kata Mochizuki bukannya tidak punya transmisi CVT.

“Di Jepang rata-rata mobil-mobil Suzuki sudah pakai transmisi jenis ini,” tukasnya usai acara press conference All New Ertiga Suzuki Sport FF, Jumat (12/11/2021) kemarin di ajang GIIAS 2021 di ICE, BSD, Tengerang Selatan.

Tapi menurut Mochizuki, tidak menutup kemungkinan transmisi jenis CVT ini akan dipertimbangkan Suzuki ke depannya.