Enggak Asal Betot Gas, Teknik Jumping Motocross Ternyata Pakai Hitungan Fisika

Rezki Alif,Irsyaad W - Selasa, 30 November 2021 | 15:45 WIB

Jumping di motocross (Rezki Alif,Irsyaad W - )

Kalau kurang, lompatan yang dilakukan tidak sampai target, kalau berlebihan juga endingnya terjatuh.

Jadi kecepatan itu harus diperhitungkan dengan jarak antara dua puncak bukit, termasuk juga dengan sudut kemiringan bukit.

Gerakan motor trail melompat melewati bukit itu termasuk gerak parabola dalam ilmu fisika.

Nah, sekarang kita coba soal mencari nilai kecepatan motor agar bisa melewati suatu obstacle.

Misal saja kita anggap ketinggian puncak bukitnya sama.

Baca Juga: Jadi Olahraga Penuh Risiko, Motocross Tetap Jadi Ajang Latihan Pembalap, Ini Alasannya

Aryo/GridOto
Jumping di motocross

Jarak antara kedua puncak bukitnya 10 m, sudut elevasi bukit lompatannya 45 derajat, berapa kecepatan optimum agar motor bisa melewati bukit itu?

Dengan hitungan X= jarak antara dua bukit, A= sudut elevasi, Vo= kecepatan awal, g= percepatan gravitasi bumi (9,81 m/s2)

Dengan menggunakan rumus gerak parabola di atas, didapatkan kecepatan awal adalah 35,65 km/jam.

Jadi sang pembalap harus melompat dengan kecepatan awal segitu agar lompatannya sempurna.

Pembalap motocross profesional (misal pebalap MXGP) memang tidak menghitung secara rinci berapa kecepatan mereka saat melompat.