Otomotifnet.com – Kami mendapat kesempatan melakukan test drive varian tertinggi, Mitsubishi New Xpander Ultimate CVT dengan waktu yang lebih lama.
Ya, sebelumnya kami juga sudah menjajal singkat di sirkuit tertutup di Bridgestone Proving Ground, Karawang, Jawa Barat (15/11) lalu.
Walaupun disebut facelift, namun perubahan yang dilakukan pada New Xpander ini benar sangat positif.
Tak hanya penyegaran desain secara eksterior maupun interior, namun Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) memberikan karakter baru dengan merevisi suspensi belakang serta perubahan tipe transmisi dari matik konvensional ke CVT.
Salah satu yang kami rasakan adalah bantingan suspensinya.
Sebagai sebuah Low MPV, saat ini kami berani bilang kalau New Xpander menjadi yang ternyaman soal bantingan suspensinya.
Ya, walaupun ground clearance-nya lebih tinggi dari sebelumnya ini (lebih tinggi 15-20 mm), karakter suspensi New Xpander sukses dirancang mengurangi efek limbung dan menjaga agar pengendalian tetap stabil.
Suspensi yang lembut memang sudah jadi ciri khas di Xpander sejak pertama, namun Mitsubishi menyetel ulang agar lebih baik.
Walaupun varian Ultimate yang kami jajal menggunakan pelek 17 inci dengan ban berukuran 205/55R17, namun bantingan melewati permukaan aspal kasar, sambungan jalan hingga speed bump rasanya nyaman saja.
Rasa mengayun memang terasa saat membawa banyak penumpang. Tapi tak ada gejala mentok ataupun mengayun yang berlebih, bahkan badan kami pun tak merasakan banyak guncangan.
Menurut Mitsubishi, salah satu kuncinya ada pada desain sokbreker belakang.
Ya, sokbreker belakang New Xpander kini diameternya lebih besar, setara dengan diameter sokbreker Pajero Sport.
Kini desain katup sokbreker belakang juga dibuat dengan karakter yang sama dengan mobil-mobil Eropa. Efeknya kualitas redamannya lebih mumpuni.
Soal handling alias pengendalian. Karakternya memang bukan yang sangat responsif alias fun to drive.
Namun kontrol stabilitasnya benar menjaga mobil stabil saat dirasa ada pergerakan yang sedikit ekstrem.
Untuk mobil keluarga, ini sudah lebih dari cukup.
Satu lagi yang bisa kami rasakan perubahannya adalah kemampuan setir untuk kembali ke posisi semula, atau steering return ability.
Setelah menikung tajam tak perlu usaha terlalu berat untuk mengembalikan posisi setir.
Setir cukup responsif juga nyaman.
Walaupun bukan major change, namun penyegaran atau facelift yang dilakukan Mitsubishi benar-benar positif.
Terutama soal suspensi serta handling-nya.