Agar Tuanya Tak Perlu Oli Kental, Begini Cara Rawat Mesin Mobil Dari Kondisi Baru

Andhika Arthawijaya - Jumat, 7 Januari 2022 | 21:30 WIB

Ilustrasi penggantian oli mesin (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com – Mungkin Anda sering dengar ungkapan mobil tua atau yang jam terbangnya sudah tinggi, sebaiknya menggunakan oli mesin yang lebih kental.

Misal yang tadinya menggunakan oli dengan tingkat kekentalan atau SAE 5W-30, diganti pakai yang 10W-30 atau 10W-40.

Padahal hal tersebut sangat tidak dianjurkan, “Jangan! Depan itu (angka SAE paling depan, red) harus turun,” bilang Arief Hidayat, CEO PT Welty Indah Perkasa, pemegang merek oli merek Wealthy.

Misalnya, lanjut Arief, kita mau beli oli 5W-30 tapi adanya cuma 0W-30, “Pakai itu yang 0W-30, lebih bagus ketimbang yang 5W-30,” tukasnya.

Baca Juga: Mesin Turbo Raize-Rocky Bila Pakai Oli Lebih Kental, Begini Efeknya

F Yosi/Otomotifnet
Mesin modern memiliki clearance komponen yang rapat, sehingga butuh oli lebih encer

Bagus disini maksud Arief, dengan SAE yang lebih encer, saat kondisi suhu mesin masih dingin, oli akan lebih cepat tersalur celah-celah sempit pada komponen bergerak di dalam mesin.

“Ketika dikasih oli yang lebih kental di depan, maka oli jadi telat naik ke celah-celah yang sempit tadi,” imbuh Arief.

Dampaknya terhadap mesin kata Arief memang tidak terasa saat itu juga. “Nanti setelah pemakaian sekian tahun, baru deh mesin mulai terdengar kasar.”

“Itu karena clearance komponennya mulai longgar akibat awalnya salah pakai oli, yang membuat oli sering telat naik,” jelasnya.

Arief lantas menganjurkan bila kita ingin mesin mobil kesayangan selalu terjaga baik kinerja dan performanya hingga usia pakai yang lama, saat dari baru sebaiknya gunakan oli yang spesifikasi sesuai anjuran pabrik.

“Atau yang lebih bagus sekalian. Mahal sedikit enggak papa, yang penting nanti tuanya tuh mobil enggak merongrong kita,” tutupnya.