Otomotifnet.com - Penjualan ritel mobil anyar selama 2021 mengalami kinerja impresif.
Yakni kenaikan penjualan mencapai sekitar 863 ribu unit.
Melejit 49,2% dibandingkan tahun 2020, sekitar 578 ribu unit.
Oleh karenanya, sejalan dengan berakhirnya relaksasi PPnBM DTP dan mulai berlakunya regulasi pajak karbon (emisi gas buang).
Kementerian Perindustrian mengusulkan insentif bagi mobil rakyat. Yakni jika memenuhi tiga syarat, pertama soal harga di bawah RP 250 juta.
Kedua soal kapasitas mesin di bawah 1.500 cc, dan ketiga terkait syarat local purchase minimal 80 persen.
Namun, hingga kini belum ada titik terang dari usulan tersebut.
Sehingga memicu harapan yang mencemaskan semua pabrikan mobil.
Termasuk PT Astra Daihatsu Motor (ADM), yang berharap ada kejelasan guna kembali mengggairahkan pasar mobil di tahun ini.
“Daihatsu berharap, semoga program Mobil Rakyat dapat segera diwujudkan, dan pasar otomotif Indonesia dapat terus tumbuh,” tegas Budi Mahendra, Marketing Product Planning Division Head ADM.
Seperti diketahui, awal tahun 2022 produsen otomotif, khususnya Daihatsu juga melakukan penyesuaian harga sejalan dengan peraturan pemerintah terkait implementasi pajak baru.
Ada pun penyesuaian harga terdapat pada model LCGC seperti Sigra, dan Ayla sebesar 3%.
Serta termasuk mobil penumpang lainnya, seperti Terios, Xenia, Rocky, Gran Max, dan Luxio yang naik harga mulai 15–20%.
Adapun sebagai catatan, merujuk laman Gaikindo memprediksi pasar mobil tahun ini dapat mencapai 900 ribu unit.
Sementara itu, proyeksi pasar juga tergantung dari persetujuan mobil rakyat yang tentunya akan berdampak positif bagi pasar mobil 2022.
Baca Juga: Daihatsu Happy, Penjualan Ritel Desember Melejit 22,2 Persen
Sejalan dengan kenaikan pasar, penjualan ritel Daihatsu juga mengalami kenaikan menjadi 151 ribu unit, atau naik 51,1% dibandingkan tahun 2020 lalu sekitar 100 ribu unit.
Capaian positif ini tentunya berkat dukungan pemerintah terhadap industri otomotif melalui PPnBM DTP yang berlangsung sejak Maret-Desember 2021.