Otomotifnet.com - Indonesia dan Belarusia terus berupaya melakukan kerja sama yang komprehensif di sektor industri guna meningkatkan perekonomian kedua negara.
Langkah sinergi tersebut akan diwujudkan melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI), antara Kementerian Perindustrian RI dengan Kementerian Perindustrian Belarusia.
Hal ini diungkap oleh Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII), Eko S.A. Cahyanto.
“Beberapa waktu lalu, kami telah melakukan pertemuan dengan Duta Besar Belarusia untuk membahas tindak lanjut penandatangan LoI kerja sama industri Indonesia-Belarusia,” Sebut Eko (20/1/2021).
Dirjen KPAII menjelaskan, pihaknya tengah menghimpun masukan dari seluruh unit di lingkungan Kemenperin RI.
Yakni dalam rangka memperbarui, serta memfinalisasi konsep LoI kerangka kerja sama industri Indonesia-Belarusia.
“Pada Februari nanti, kami akan Kembali melakukan pertemuan bilateral dengan Belarusia,”
“Semoga tahun ini, kerja sama kedua negara untuk memajukan sektor industri dapat terealisasi,” tuturnya.
Adapun sejumlah sektor yang akan dijalin kerja samanya, antara lain industri komponen otomotif, kimia hulu, dan agro.
Potensi kerja sama yang sedang dipacu, yaitu kolaborasi antara pelaku industri komponen otomotif Indonesia dengan Minsk Automobile Plant (MAZ).
“MAZ berencana untuk menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan komponen otomotif di wilayah ASEAN,” imbuh Eko.
Pihaknya berharap, Indonesia menjadi salah satu negara yang dibidik karena memiliki potensi pasar yang besar, dan kemampuan industri komponen yang berdaya saing.
Kerja sama yang bakal disasar oleh MAZ adalah untuk mendukung tahap pertama produksi delapan model kendaraan yang mereka produksi.
Baca Juga: Indonesia-Jepang Duduk Bareng, Terlihat Makin Mesra, Terungkap Agenda Buat Industri Otomotif
Diantaranya truk sampah berukuran besar dan kecil, truk roda lima untuk kebutuhan pelabuhan, long wheelbase truck, serta sasis untuk kendaraan khusus.
Selain itu, BUMN Belarusia BATE OJSC, juga sedang mencari mitra potensial untuk impor beberapa produk komponen otomotif, termasuk mitra asal Indonesia.
BATE OJSC adalah perusahaan yang memiliki spesialisasi pada desain serta pembuatan starter dan alternator.
Terutama untuk mesin truk dan mobil penumpang, bus, mesin pertanian dan mesin untuk tujuan khusus.
Dirjen KPAII optimistis, apabila kerja sama industri Indonesia-Belarusia terlaksana, dapat meningkatkan neraca perdagangan kedua negara.
Baca Juga: Mantap, Ekspor Mobil Toyota Cemerlang, Momentum Pemulihan Ekonomi
Nilai ekspor Indonesia ke Belarusia mencapai USD38,03 juta pada tahun 2020.
Produk ekspor Indonesia ke Belarusia pada tahun 2020 didominasi oleh berbagai produk industri.
Antara lain produk perikanan, minyak kelapa sawit dan turunannya, kontak lensa, serta kertas dan karton multi-lapis.
Eko menambahkan, Indonesia juga memiliki potensi dalam meningkatkan nilai ekspor ke Belarusia untuk beberapa produk industri.
Yakni ekspor kendaraan bermotor, telepon genggam, alat permesinan dan komponen, serta besi dan baja.
Baca Juga: Siap-Siap Mulai Tahun Depan LCGC Digusur Perlahan, Era LCEV Dimulai
“Penjajakan kerja sama Indonesia-Belarusia dapat lebih jauh ditingkatkan dalam upaya pengembangan kerja sama sumber daya industri,”
“Seperti kerja sama terhadap penyediaan bahan baku pupuk yang diperlukan industri di dalam negeri,” sambungnya lagi.