Otomotifnet.com - Tes pramusim MotoGP 2022 akan digelar di sirkuit Mandalika pada 11-13 Februari mendatang.
Tes pramusim tersebut menjadi kesempatan terakhir Fabio Quartararo, Francesco Bagnaia, dan para pembalap MotoGP lainnya sebelum berlaga di MotoGP Indonesia 2022 sebulan kemudian.
Namun tidak hanya pembalap yang harus siap-siap, sirkuit Mandalika juga masih harus siap menghadapi homologasi sirkuit sebelum bisa menggelar MotoGP Indonesia 2022 nanti.
Karena meskipun sudah sempat mengantongi homologasi FIM pada akhir tahun lalu, lisensi tersebut hanya berlaku untuk penyelenggaraan WorldSBK Indonesia 2021 pada November silam.
Sirkuit Mandalika baru mengantongi lisensi homologasi sirkuit kelas B sementara MotoGP membutuhkan grade yang lebih tinggi yaitu kelas A.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan homologasi untuk sirkuit balap?
Berdasarkan panduan FIM Standards for Circuits edisi 2021, homologasi adalah prosedur yang harus diikuti untuk mendapatkan lisensi sirkuit.
Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) selaku badan otoritas balap motor dunia memiliki enam tingkatan lisensi atau grade mulai dari A hingga F.
Grade tersebut menjadi penting, karena mendikte balap apa yang bisa digelar di sirkuit tersebut.
Misalnya, sebuah sirkuit harus mengantongi FIM grade A untuk menggelar balap motor Grand Prix seperti MotoGP.
Oh iya, kita bicara soal homologasi sirkuit untuk balap motor di bawah FIM ya.
Untuk sirkuit baru seperti sirkuit Mandalika, proses homologasi dimulai dengan penyerahan berkas kepada FIM.
Baca Juga: Penonton MotoGP Mandalika 2022 Akan Dikarantina Dengan Sistem Bubble, Ini Prosedurnya
Berkas tersebut berisi rancang bangun dan spesifikasi sirkuit termasuk tingkat lisensi yang diinginkan.
Dalam proses homologasi sirkuit, terdapat juga fase inspeksi di mana perwakilan FIM akan datang ke sirkuit tersebut untuk melakukan inspeksi langsung.
Seperti saat Franco Uncini (FIM Grand Prix Safety Officer) datang ke sirkuit Mandalika didampingi oleh Carlos Ezpeleta (Managing Director Dorna) dan Loris Capirossi (Safety Advisor Dorna) pada April 2021 lalu.
Inspeksi sendiri setidaknya diadakan dua kali dalam proses homologasi, yang terakhir dilakukan setidaknya 90 hari sebelum ajang balap FIM digelar.
Dalam tahap tersebut, inspektor akan melihat apakah sirkuit tersebut sudah dibangun sesuai dengan standar FIM.
Perlu diketahui, standar FIM untuk sirkuit tidak hanya meliputi bagian dari lintasan balapnya saja seperti lebar lintasan atau luas run-off.
Infrastruktur lain seperti control tower, fasilitas kesehatan, bahkan hal kecil seperti cat yang digunakan untuk marka lintasan juga punya standar yang harus dipenuhi.
Jika sirkuit tersebut dinilai sudah memenuhi syarat untuk grade yang diinginkan, maka lisensi bisa diberikan oleh FIM.
Setelah lisensi diberikan, maka sirkuit tersebut pun resmi terhomologasi di daftar sirkuit FIM.
Sirkuit Mandalika sendiri mengincar homologasi dengan lisensi grade A, yang harus mereka dapatkan jika ingin menggelar MotoGP.
Tapi tidak hanya MotoGP, jika bisa mendapatkan homologasi grade A, maka sirkuit Mandalika juga bisa menggelar balapan yang membutuhkan grade lisensi di bawahnya.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan penumpang, Kemenhub Pastikan Kesiapan Jelang MotoGP Mandalika 2022
Seperti balap WorldSBK, Supersport, atau Asia Road Racing Championship yang membutuhkan lisensi grade B.
Juga balap Junior Moto3 seperti Idemitsu Asia Talent Cup yang membutuhkan lisensi grade D.