Oh iya, kita bicara soal homologasi sirkuit untuk balap motor di bawah FIM ya.
Untuk sirkuit baru seperti sirkuit Mandalika, proses homologasi dimulai dengan penyerahan berkas kepada FIM.
Baca Juga: Penonton MotoGP Mandalika 2022 Akan Dikarantina Dengan Sistem Bubble, Ini Prosedurnya
Berkas tersebut berisi rancang bangun dan spesifikasi sirkuit termasuk tingkat lisensi yang diinginkan.
Dalam proses homologasi sirkuit, terdapat juga fase inspeksi di mana perwakilan FIM akan datang ke sirkuit tersebut untuk melakukan inspeksi langsung.
Seperti saat Franco Uncini (FIM Grand Prix Safety Officer) datang ke sirkuit Mandalika didampingi oleh Carlos Ezpeleta (Managing Director Dorna) dan Loris Capirossi (Safety Advisor Dorna) pada April 2021 lalu.
Inspeksi sendiri setidaknya diadakan dua kali dalam proses homologasi, yang terakhir dilakukan setidaknya 90 hari sebelum ajang balap FIM digelar.
Dalam tahap tersebut, inspektor akan melihat apakah sirkuit tersebut sudah dibangun sesuai dengan standar FIM.
Perlu diketahui, standar FIM untuk sirkuit tidak hanya meliputi bagian dari lintasan balapnya saja seperti lebar lintasan atau luas run-off.
Infrastruktur lain seperti control tower, fasilitas kesehatan, bahkan hal kecil seperti cat yang digunakan untuk marka lintasan juga punya standar yang harus dipenuhi.
Jika sirkuit tersebut dinilai sudah memenuhi syarat untuk grade yang diinginkan, maka lisensi bisa diberikan oleh FIM.
Setelah lisensi diberikan, maka sirkuit tersebut pun resmi terhomologasi di daftar sirkuit FIM.
Sirkuit Mandalika sendiri mengincar homologasi dengan lisensi grade A, yang harus mereka dapatkan jika ingin menggelar MotoGP.
Tapi tidak hanya MotoGP, jika bisa mendapatkan homologasi grade A, maka sirkuit Mandalika juga bisa menggelar balapan yang membutuhkan grade lisensi di bawahnya.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan penumpang, Kemenhub Pastikan Kesiapan Jelang MotoGP Mandalika 2022
Seperti balap WorldSBK, Supersport, atau Asia Road Racing Championship yang membutuhkan lisensi grade B.
Juga balap Junior Moto3 seperti Idemitsu Asia Talent Cup yang membutuhkan lisensi grade D.