Otomotifnet.com – Beberapa waktu lalu Tim dari Gridoto.com coba jajal Toyota All New Veloz Q CVT TSS dipakai nanjak di tanjakan dengan kemiringan 17 derajat.
Di dalam kabin Veloz generasi terbaru yang kini transmisi otomatisnya menggunakan jenis D-CVT tersebut berisikan 7 penumpang dewasa, dengan bobot keseluruhan (7 orang) mencapai 492 kilogram.
Nah, baru-baru ini giliran Otomotifnet.com dibantu teman-teman dari Gridoto.com melakukan uji coba yang sama pada Daihatsu All New Xenia 1.5 R CVT ASA.
Namun total bobot 7 penumpang sedikit lebih berat, yakni 507 kilogram.
Baca Juga: Sadis Nih Konsumsi BBM All New Xenia 1.5 R CVT ASA Saat Dipakai Di Kemacetan
Dan kemiringan tanjakan yang mengambil lokasi di kawasan Leuwi Hejo, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, saat diukur menggunakan aplikasi Clinometer di smartphone android terbaca 17,7 derajat.
Metode pengujian pun sama, yakni mobil diposisikan berhenti di tengah tanjakan dengan sudut kemiringan tadi, kemudian digas sekuatnya.
Kondisi AC dalam keadaan nyala dengan setelan suhu paling rendah dan kecepatan blower AC di satu bar.
Kemudian fitur traction control dalam keadaan aktif, serta sistem audio ikut dinyalakan.
Dan hasilnya cukup bikin kami kaget, ternyata low MPV terbaru andalan Daihatsu ini tidak kesulitan untuk mendaki di kemiringan tanjakan segitu.
Jujur, tadinya kami sempat mengira Xenia generasi terbaru yang mesinnya sama dengan All New Veloz, berkode 2NR-VE dengan kapasitas 1.500 cc dan kini berpenggerak roda depan ini bakal bernasib sama dengan All New Veloz yang diuji Tim Gridoto, yakni gagal nanjak.
Ternyata hasilnya justru di luar dugaan. Bahkan ketika kami ulangi lagi mendaki di posisi kemiringan tanjakan yang sama, tetap masih kuat nanjak.
Namun saat dicoba untuk ketiga kalinya, ban depan sempat mengalami spin, tapi mobil enggan bergerak dan lama-lama tenaga mesin seperti ngedrop.
Lalu kami coba matikan AC dan traction controlnya, baru deh mobil mau bergerak nanjak, meski larinya agak kepayahan.
Saat kaca jendela kami buka sedikit pun tercium seperti bau sangit dari mesin.
Dugaan kami suhu mesin saat itu sudah terlalu panas, sehingga ECU memerintahkan fuel system untuk mengurangi jumlah semprotan bahan bakarnya, agar tidak terjadi over heating.
Makanya tenaga mesin terasa drop, seperti yang pernah dijelaskan oleh Audi Tarantini, Head of R&D Testing Department PT Astra Daihatsu Motor (ADM), saat menanggapi kasus Daihatsu Rocky 1.0 Turbo CVT ASA tidak kuat nanjak di kawasan tanjakan Mahdi, Bandung.