Otomotifnet.com - Aksi paksa oleh debt collector kembali terulang.
Mereka menarik paksa sebuah mobil di Simpang Depok, Cilodong, Jawa Barat, (4/3/22).
Bahkan para debt collector berjumlah enam orang tersebut sampai berani usir polisi.
Yakni saat Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok mendatangi lokasi.
Mengenai kronologinya dibeberkan Iptu Winam Agus, Katim Perintis Presisi Polrestro Depok.
"Tentunya ada adu argumen yang sengit kedua belah pihak. Nah, ternyata yang punya mobil itu suami-istri," kata Winam, (5/3/22).
"Istrinya tentunya juga mengemukakan pendapat tentang keterlambatan bayar cicilannya," terangnya.
"Namun pendapat itu tidak diterima oleh penarik mobil (debt collector)," sambungnya.
Saat Tim Perintis Presisis Polrestro Depok datang berusaha menenangkan kedua pihak.
Beri saran agar para debt collector tidak bertindak kasar dan arogan kepada debitur.
Namun, upaya itu justru direspons tidak baik oleh para debt collector tersebut.
"Kami menyarankan kepada penarik mobil agar tidak kasar dan arogansi terhadap wanita istrinya yang punya mobil tersebut, namun saran kita tidak ditanggapi dengan baik,” jelasnya.
"Malah mereka bicara yang intinya kami tidak boleh ikut campur," bebernya.
"Kehadiran kami dalam rangka membantu penyelesaian masalah, menyarankan agar diselesaikan di polres apabila kedua belah ada yang dirugikan," timpalnya lagi.
Karena situasi makin panas dan tak kunjung tenang.
Akhirnya petugas mengamankan para debt collector itu ke Polrestro Depok.
"Akhirnya lima dari enam orang tersebut kami amankan ke Polrestro Depok," urainya.
"Sedangkan satu orang lagi melarikan diri," jelasnya.
Winam menyebut, masalah tunggakan pembayaran mobil tersebut kini sudah diselesaikan.
Para debt collectornya juga telah meminta maaf.
Kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan dan berdamai.
Baca Juga: Debt Collector Seret Pria Keluar Mall, Sengketa Honda Mobilio, Libatkan Oknum Polisi