Bilang ke Istri Baik-baik, Kalau Bonceng Samping Posisi Tangan Kanan dan Kiri di Sini Aja

Dida Argadea,Irsyaad W - Senin, 14 Maret 2022 | 09:50 WIB

ilustrasi lady bikers berhijab bonceng samping (Dida Argadea,Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Kerap kali istri bonceng samping asal nemplok saja.

Tanpa perhatikan posisi tangan yang ternyata mengundang bahaya.

Mulai sekarang, kasih tahu istri baik-baik saat bonceng hadap samping.

Seperti dijelaskan Muhammad Ali Iqbal, Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta.

"Kami selalu menyarankan pengendara untuk berboncengan menghadap ke depan," tegasnya.

"Namun jika kondisi tidak ideal dan harus membonceng dengan posisi menyamping, perlu ada beberapa hal yang patut diperhatikan," jelas Iqbal dalam keterangan resminya.

Menurut Iqbal, setidaknya ada empat faktor yang mesti diperhatikan.

Astra Motor Yogyakarta
Bonceng menyamping tak disarankan, kalau terpaksa wajib lebih waspada

1. Postur Berboncengan

Saat duduk menyamping, tangan kanan pembonceng diposisikan memegang pinggul pengendara.

Sedangkan tangan kiri di atas lutut kiri sendiri.

Iqbal melarang tangan kiri memegang behel karena berdampak pada keseimbangan dan handling.

Dalam posisi ini, posisi salah satu kaki pembonceng harus berpijak footstep dengan sempurna.

2. Perlengkapan Berkendara

Banyak yang beranggapan membonceng lebih aman daripada si pengendara.

Ternyata salah besar, karena risiko cedera saat kecelakaan antara pembonceng dan pengendara itu sama besarnya.

Sehingga pembonceng wajib menggunakan perlengkapan berkendara yang maksimal seperti helm, jaket, celana panjang, sepatu dan juga sarung tangan.

3. Perhatikan pakaian dan perlengkapan

Rok pembonceng yang panjang sebaiknya dilipat ke depan agar tidak terurai ke bawah.

Seperti kasus yang sudah-sudah, rok panjang risiko tersangkut ke rantai pada motor bebek dan sport.

Bahkan bisa menyangkut ke benda lain yang ada di jalan.

4. Atur Kecepatan Saat Berkendara

Saat berboncengan dengan posisi menyamping, perhatikan kecepatan dengan baik.

Terutama saat posisi akan menikung.

Selain karena keseimbangan berubah, pembonceng yang duduk menyamping ke kiri posisinya membelakangi jalan ketika motor berbelok ke kanan.

Sehingga, saat motor terlalu miring dalam kecepatan tinggi, akan muncul sugesti bagi pembonceng akan terjengkang ke belakang.

Baca Juga: Bocah 10 Tahun Bonceng Tiga, Polos Honda Vario Dibarter HP Samsung Layar Retak