Otomotifnet.com - Alpine merupakan salah satu merek peranti audio yang memiliki sejarah cukup panjang.
Di Indonesia sendiri, kiprah Alpine terbilang cukup manis.
Mulai tahun 80-an, hampir semua pabrikan mobil di Indonesia, khususnya merek Jepang menggunakan Alpine sebagai komponen head unit Original Equipment Manufacture (OEM).
Memasuki tahun 2000-an, banyak penikmat audio berkualitas yang memodifikasi mobil kesayangan dengan menggunakan produk Alpine.
Saat itu, banyak peserta kontes audio yang mempercayakan keunggulan varian ALPINE F#1 Status.
Memiliki visi untuk meneruskan kejayaan Alpine di Indonesia, PT Audioworkshop (AWS) selaku pemegang brand Alpine di Indonesia berkomitmen untuk selalu menyediakan lini lengkap produk-produk Alpine dan tentunya layanan purna jual, yang dapat memberikan kenyamanan untuk konsumen.
Salah satunya dengan meluncurkan Alpine F#1 Status generasi ketiga dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022.
Sebagai produk audio premium, spesifikasi yang diusung tak main-main.
Salah satunya adalah perangkat audio mobil pertama yang dapat mencapai pemutaran audio resolusi tinggi 384kHz/32bit.
Spesifikasi tersebut merupakan standar perekaman tertinggi dalam sistem audio mobil.
"Apabila dibandingkan dengan data dari sebuah CD, maka spesifikasi ini mempunyai lebih dari 17 kali lipat jumlah data digital dalam CD standar (44,1kHz/16bit)," ujar Wahyu Tanuwidjaja, CEO PT AWS saat peluncuran, Sabtu (2/4/2022).
Selain itu, untuk speakernya sudah memakai material carbon fiber reinforced plastic (CFRP) di bagian konusnya.
Karena konstruksinya yang solid, maka akan menghasilkan vibrasi konus yang konsisten saat mengeluarkan frekuensi suara.
Efeknya, suara yang dihasilkan bisa lebih tajam untuk mengejar detail dan clarity.
Alpine F#1 Status terdiri dari Digital Audio Player (DAP-7909), head unit single DIN (HDS-7909) dan sistem speaker 4-way ultra high-end (HDZ-9000).
Produk ini secara eksklusif tersedia untuk dijual sebagai sistem lengkap. Jadi, komponennya tidak tersedia untuk dijual satu per satu.
Ada alasan teknis mengapa PT AWS bersikeras tidak menjualnya secara terpisah.
"Head unitnya mempunyai master clock yang ada di audio processor, master clocknya cuma ada satu, adanya di audio processor. Head unit ikut master clock di audio processor,”
"Meskipun secara komponen terpisah, tetapi head unit tersebut dirancang untuk clock yang sama dengan Digital Signal Processor (DSP) sehingga berperan sebagai jantung beroperasinya antara head unit dan audio processor Alpine F#1 Status,"
"Artinya, head unit tersebut benar-benar hanya bisa dipasangkan ke audio processor yang DSP-nya merupakan bagian dari Alpine F#1 Status," jelas Wahyu yang sudah berpengalaman menjadi instaler audio ini.
Berminat pasang di mobil Anda? Kalau enggak paham audio pasti harganya bisa bikin melongo
Karena harus siap-siap merogoh kantong sangat dalam untuk menebusnya, dibanderol Rp 500 jutaan.
Baca Juga: Alpine Resmi Comeback di Tanah Air, Harga Produknya Mulai Rp 1,4 Juta