Otomotifnet.com - Serpihan keramik busi jadi alat favorit maling modus pecah kaca mobil.
Caranya dengan dilempar ke arah kaca hingga retak, kemudian tinggal didorong.
Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Devi Sujana pun beri tips pencegahan.
Caranya dengan tidak menutup kaca mobil secara penuh ketika parkir.
"Kalau parkir pada siang hari, kaca mobil harus dibuka paling tidak 1 cm agar ada sirkulasi udaranya," ujar Devi, (8/5/22).
Tujuannya agar ada sirkulasi udara yang membuat kaca tidak mudah dipecah maling.
Sebab sebagian maling dalam modus ini biasanya menggunakan serbuk busi yang dilempar ke kaca mobil.
Namun tips dari Kasatreskrim tersebut dibantah Muhammad Billy Maulana, Owner Langgeng Jaya Motor, bengkel spesialis kaca.
Menurutnya, trik menurunkan sedikit kaca tidak serta merta membuatnya lebih sulit dipecahkan.
"Ya enggak juga, karena kan mecahin kacanya pakai busi," tuturnya.
"Jika pukulan busi kencang bisa pecah juga kacanya," ujar Billy saat dihubungi, (10/5/22).
Menurut bengkel spesialis kaca mobil di Depok, Jawa Barat ini, mau kaca diturunkan satu cm juga bakalan pecah oleh busi.
"Penjelasan ilmiahnya begini, busi atau serpihan keramik putih tingkat kekerasannya itu 10 mohs," terangnya.
"Sedangkan kaca mobil 6,5 mohs, ya jelas bakal pecah," jelasnya.
Namun, Billy mengungkapkan kalau ingin kaca lebih tebal bisa membuatnya di tukang kaca bakar.
"Kecuali kacanya bikinan sendiri, terus dibuat lebih tebal dari busi, bisa jadi tidak akan pecah, ada di tukang kaca bikinan," katanya.
Tapi balik lagi, kalau kaca terlalu tebal minusnya sulit dinaik-turunkan, karena rail dan motor power window kacanya tidak akan kuat.
"Biasanya mobil-mobil yang sudah jarang ada jual kacanya kayak Mercedes-Benz atau Subaru, itu kalau mau ganti biasanya pakai kaca bakar," tutup Billy.
Baca Juga: Jalan 200 Meter Dengar Suara Bising, Pemilik Kijang Innova Syok, Rugi Rp 16 Juta