Tipsnya, posisikan motor kondisi tegak kemudian buka dipstick oli, bersihkan dari oli yang menempel.
Kemudian masukkan kembali, putar hingga menutup sempurna untuk mengambil permukaan ketinggian volume oli dalam mesin.
Jika oli masih menempel hingga level garis maksimal, artinya kapasitas oli dalam kondisi aman.
Berikutnya pastikan warna tidak hitam pekat dan tidak keruh, gunakan alas berwarna putih sebagai alas meneliti.
Terakhir adalah periksa jarak tempuh motor apakah masih di dalam jarak tempuh siklus penggantian oli yang disarankan dalam buku pedoman pemilik.
Bila ketiga hal tersebut di atas terpenuhi aman maka oli tidak perlu diganti.
“Menjaga kesehatan mesin sangat dianjurkan karena mempengaruhi usia mesin. Penting bagi bikers memiliki mesin yang terawat karena akan berpengaruh terhadap pengendalian serta menjaga kelancaran mesin mengirim tenaga yang dibutuhkan, serta suhu mesin yang terjaga,” ungkap Oke.
Beberapa bikers memilih untuk mengganti kembali oli mesin walaupun masih aman karena terdorong faktor psikologis yaitu menambah ‘rasa’ aman dan memanjakan kendaraan.
Jika ditinjau dari sisi perawatan yang dianjurkan yaitu volume oli, kondisi oli dan jarak tempuh siklus penggantian oli masih dalam kondisi aman, maka mesin akan bekerja normal dan optimal.
Siklus penggantian oli dengan durasi jarak tempuh masing – masing jenis motor dan tipe bisa berbeda.
Contoh Beat, Genio, Vario memiliki siklus setiap 4000 km, sedangkan PCX dan ADV setiap 6000 km.
Sedang untuk tipe oli yang digunakan adalah Jaso MB untuk motor Matik dan Jaso MA untuk kopling basah seperti motor Sport dan Bebek (Japan Automobile Standart Organization).
Kekentalan Oli untuk motor matik, bebek dan sport menggunakan SAE 10W – 30 (Society of Automotive Engineer).
Sedangkan untuk motor sport terdapat pilihan lain menggunakan 20W-40.
Standar klasifikasi kualitas oli yaitu API (american petrolium institute) untuk motor Honda dianjurkan mulai dari SL.
Baca Juga: Sepele Tapi Penting, Oles Oli di Leher Knalpot Bisa Cegah Karat Menyerbu