Bongkar Fakta, Yamaha R15M Lebih Canggih dari R15, tapi Performa Mesin Bikin Heran

Antonius Yuliyanto - Sabtu, 21 Mei 2022 | 08:00 WIB

Test ride All New Yamaha R15M Connected-ABS (Antonius Yuliyanto - )

Otomotifnet.com - Selepas sesi first ride All New Yamaha R15M Connected-ABS yang diadakan di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, masih banyak rasa penasaran yang belum terjawab karena singkatnya waktu tes dan ditambah turun hujan.

Salah satu rasa penasaran adalah tentang top speed R15M yang di Sentul cuma dapat 143 km/jam.

Bedanya signifikan dibanding R15 Connected yang bisa 148 km/jam. Dapat segitu sudah mentok atau bisa lebih tinggi sih?

Rasa penasaran juga tentang tenaga dan torsi mesinnya, benarkah tak ada perubahan dari R15 generasi sebelumnya yang model 2017.

Nah setelah unit tes tes tersedia dan bisa dipinjam beberapa hari, akhirnya semua rasa penasaran bisa terjawab. Bagaimana hasilnya? Yuk simak sampai habis.

Oiya PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing menjual All New R15M Connected-ABS dengan harga Rp 43,5 juta (OTR Jakarta) untuk warna Icon Performance, dan Rp 44,1 juta (OTR Jakarta) untuk kelir World Grand Prix 60th Anniversary.

Performa

Agenda pertama R15M langsung digiring ke Sportisi Motorsport di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur untuk dynotest, tentu buat ambil data tenaga dan torsi di roda dari mesin 155 cc SOHC 4 klep + VVA pakai dynamometer Dynojet 250i.

Dari 6 kali run, didapat tenaga dan torsi maksimal di run ke-5, sebesar 15,67 dk di 10.010 rpm dan 12,32 Nm di 7.220 rpm.

Dari hasil itu, ternyata performa mesin R15M lebih rendah dibanding R15 2017, yang mana di alat yang sama dapat tenaga maksimal 16,33 dk di 10.100 rpm dan torsi maksimal 12,58 Nm di 7.300 rpm. Ada selisih tenaga 0,7 dk dan torsi 0,3 Nm.

Wah jangan-jangan sebenarnya memang ada penuruan performa mesin seperti klaim Yamaha India saat launching R15M ya?

Aant/otomotifnet.com
Ini grafik hasil dyno dari R15M, atasnya flat

Jika diperhatikan lebih detail, perbedaan signifikan terlihat dari grafik tenaganya, yang mana di R15M dari bawah naik secara linear, lalu tiba-tiba sebelum peak power langsung rata hingga limiter di 11.200 rpm.

Kalau di R15 2017 sebelum 10.000 rpm masih naik terus hingga puncaknya, kemudian turun.

Efek dari tenaga yang lebih kecil, apalagi bobot tambah 3 kg jadi 140 kg, langsung berimbas pada hasil tes akselerasi yang diuji pakai Racelogic.

0-60 km/jam misalnya, R15M butuh waktu 4,2 detik. Padahal R15 2017 cuma 4 detik. Lalu 0-100 km/jam R15M perlu 11,7 detik, yang R15 2017 hanya 10,4 detik.

Pencapaian waktu untuk jarak tertentu pun ada penurunan, misal 0-201 meter R15M perlu 11,2 detik, sementara R15 2017 hanya 11 detik. Untuk data lengkap bisa disimak di tabel.

Aant/otomotifnet.com
Top speed R15M di Sentul dapat 143 km/jam, tak bisa naik lagi

Nah top speed pun ternyata juga kena imbasnya, angka 143 km/jam di spidometer yang diraih di Sentul tak bisa diperbaiki.

Dari pengetesan beberapa kali, selalu hanya mentok di angka 138-139 km/jam saja.

Meski ada penurunan peak power dan akselerasi saat diukur pakai alat, tapi sebenarnya saat dipakai harian hampir tak berasa bedanya.

Karakter mesinnya tetap khas R15. Yang mana punya torsi besar sejak putaran rendah dan kenaikan tenaga linear.

Efeknya buat jalan santai tak perlu buka gas dalam-dalam, dan ketika perlu kencang misal saat akan menyalip tinggal bejek gas saja.

Aant/otomotifnet.com
All New Yamaha R15M Connected-ABS World Grand Prix 60th Anniversary, versi termahal

Bisa dibilang tenaga dan torsi selalu tersedia kapan kita butuh, namun memang R15M tak seresponsif R15.

Karakter khas mesin generasi V-Ixion juga masih terbawa sampai R15M, seperti misalnya suara ngretek ketika berakselerasi.

Lalu ada vibrasi ringan di putaran tinggi mulai 7.000 rpm. Kekhasan lainnya proses pindah giginya empuk, mudah dan tak gampang nyangkut.

Konsumsi Bensin

Dengan karakter mesin yang punya tenaga dan torsi rata, maka buat penggunaan harian putaran mesin relatif jarang berkitir tinggi, paling sesekali saat perlu menyalip saja.

Efeknya konsumsi bahan bakar R15M jadi tergolong irit.

Aant/otomotifnet.com
Spidometer R15M gede, tampilan sporty, dan infonya lengkap banget!

Buktinya OTOMOTIF dapat angka 44,5 km/liter! Irit kan! Padahal itu dipakai lebih dari 400 km dengan kondisi jalan dan cara berkendara beragam.

Mulai jalan santai, kebut-kebutan buat ambil data tes, sampai dibejek maksimal di atas dyno!

Oiya bahan bakarnya pakai Pertamax, yang tentunya masih cocok dengan rasio kompresi 11,6:1.

Riding Position & Handling

Posisi berkendara R15M tentu identik dengan R15 2017. Rasa naik sebuah supersport kecil, punya posisi setang rendah dan pijakan kakinya cukup tinggi. Jadi badan pengendara dipaksa nunduk dan kakinya nangkring.

Efeknya tentu saja kesannya sangat sporty, ala pembalap yang sedang berpacu di lintasan.

Aant/otomotifnet.com
Posisi berkendara All New Yamaha R15M Connected-ABS terasa sporty

Tapi, tentu buat penggunaan harian membuat telapak tangan, pergelangan dan pinggang lekas pegal.

Apalagi ketika awal-awal pemakaian dan badan masih proses adaptasi, dijamin lumayan menyiksa badan.

Posisi berkendara begitu tentu memang lebih cocok dipakai di sirkuit, mereka yang berjiwa muda, atau memang anak muda yang ingin tampil layaknya idolanya di MotoGP.

Tapi kalau buat yang sudah berumur, siap-siap saja sampai rumah badan pegal linu.

Oiya jok R15M ini tergolong tinggi jika dibanding rival sekelasnya, 815 mm, tapi karena sekarang area tangki lebih ramping, maka buat yang tingginya sekitar 165 cm saat kedua kaki turun cuma sedikit jinjit.

Aant/otomotifnet.com
Jok R15M tak cuma sporty dengan motif karbon, tapi busanya empuk

Dan bedanya lagi jok R15M terasa lebih empuk dibanding R15, walaupun busanya sama-sama tipis.

Tapi ada minusnya nih dari desain fairing yang baru, yaitu adanya bagian yang meruncing ke belakang tepat di area kaki.

Ketika melewati jalanan macet dan terpaksa kaki turun, terkadang area tulang kering terkena bagian yang meruncing tersebut.

Memang sih setelah adaptasi kaki jadi otomatis mengangkang menghindari benturan.

Karakter handling R15M pun masih identik dengan R15 2017. Dengan perpaduan sasis model deltabox, suspensi depan upside down 37 mm dan belakang pakai lengan ayun aluminium, karakternya khas terasa kaku atau rigid.

Aant/otomotifnet.com
Upside down R15M redamannya tergolong sedang, empuknya masih dapat tapi juga bikin motor stabil

Ditunjang dengan karakter suspensi yang juga lumayan keras, terutama belakang, tentunya karakter begitu jadi sangat cocok buat yang butuh handling yang presisi dan enggak goyang, makanya pas banget buat di sirkuit.

Apalagi R15M punya ukuran ban yang lebar, depan 100/80-17 dan belakang 140/70-17, tentu sangat menunjang buat rebah di tikungan tanpa perlu takut kehabisan grip.

Tapi, kalau buat harian karakter suspensinya memang jadi kurang nyaman khususnya belakang, terlalu keras.

Baru pas dan nyaman saat dipakai berboncengan. Oiya posisi duduk pemboceng di R15M lebih nyaman dibanding R15 2017, karena letaknya sedikit lebih rendah.

Walaupun R15M merupakan sport full fairing dengan suspensi depan upside down, tapi dipakai di jalan perkotaan yang padat masih mumpuni.

Aant/otomotifnet.com
Suspensi belakang R15M redamannya relatif keras, apalagi buat sendirian

Karena sudut belok setangnya masih lebar, jadi radius putarnya kecil, efeknya masih gampang untuk selap-selip.

Bobotnya pun hanya 140 kg, masih tergolong ringan untuk sebuah motor batangan.

Fitur & Teknologi

Membahas fitur dan teknologi yang ada di R15M, kita ulas dahulu yang baru, pertama ada Quick Shifter (QS).

Ternyata dalam penggunaan harian, khususnya saat kecepatan dan putaran mesin masih rendah, walaupun lambang QS di spidometer sudah menyala, tapi proses pindah gigi enggak begitu halus, masih ada ayunan atau seperti pindah gigi dipaksa.

Tapi jika kecepatan sudah di atas 60 km/jam, putaran mesin juga lebih dari 6.000 rpm dan apalagi di gigi 4 ke atas, proses perpindahan gigi berjalan mulus.

Aant/otomotifnet.com
Quick Shifter R15M kinerjanya baru enak di putaran dan kecepatan tinggi

Jadi kalau kurang dari itu akan lebih nyaman kalau tetap menggunakan kopling.

Nah untung koplingnya ada fitur Assist & Slipper Clutch, sehingga tuasnya sangat ringan ketika diremas.

Melewati jalur dengan kondisi macet lama pun enggak akan bikin jari tangan kiri lekas pegal.

Dan pastinya saat engine brake kasar gejala roda belakang mengunci sesaat atau skid tak terjadi.

Yang juga baru tentunya spidometer yang tampilannya seperti milik R1.

Aant/otomotifnet.com
Ganti info di spidometer R15M sangat mudah, tombolnya di panel sakelar setang kan

Nah selain lebih sporty, ada 2 pilihan tampilan yaitu Street dan Track, angkanya juga besar jadi gampang dipantau, juga memiliki info yang sangat komplet.

Salah satu yang tak ada di rival sekelasnya semisal info suhu coolant. Dengan adanya info ini, maka pengendara bisa langsung tahu apakah mesin masih dingin, sudah dalam suhu kerja, atau mendekati overheat.

Semisal saat digunakan dalam kondisi lalu-lintas macet di siang hari yang terik, ternyata suhu coolant bisa mencapai 102 derajat Celcius.

Yang tentu saja kipas radiator sudah bekerja dan menurunkan suhu sampai di bawah 100° C.

Dalam kondisi jalan lancar, suhu bermain di kisaran 85-95° C yang memang merupakan suhu kerja mesin ideal.

Aant/otomotifnet.com
Rem R15M didukung dengan ABS, sesekali bekerja mencegah roda slip

Nah untuk info yang disajikan di spidometer R1M ini dari paling atas terdapat 5 buah titik LED untuk shift light. Kapan menyala dan jenis kedipan shift light ini bisa diseting.

Di sebelahnya terdapat lampu indikator ABS dan TCS.

Di area kiri ada lampu indikator pesan masuk, telepon masuk, indikator overheat, dan sein.

Di kanan ada MIL, neutral, high beam, dan sein. Gak hanya desain, layout informasi di dalamnya pun khas R1.

Info di layar digital ada takometer model bar dengan bentuk melengkung, speed meter, gear position, fuel meter, dan jam.

Lalu tambahan info odometer, trip 1 & 2, average fuel consumption, real time fuel consumption, average speed, TCS status, battery, coolant temperature.

Aant/otomotifnet.com
Lampu utama R15M LED projector sorotnya lumayan, khususnya lampu jauhnya

Kerennya seperti tadi disebut di atas, ada pilihan tampilan Street dan Track.

Bedanya, jika pakai yang Track tampilan takometer terendah 6.000 rpm, karena di lintasan balap jarang main putaran rendah.

Lalu informasi di bawah menjadi lap time, ada latest lap time dan fastest lap time. Racing banget!

Nah karena bisa terkoneksi dengan smartphone pakai aplikasi Y-Connect, yang asyik bukan hanya ketika ada pesan atau telepon masuk ada notifikasi di spidometer.

Tapi rute perjalanan juga terekam di aplikasi, lengkap dengan jaraknya.

Dalam penggunaan harian bagaimana kinerjanya dari 2 fitur baru berikutnya yaitu ABS dan TCS?

Aant/otomotifnet.com
All New Yamaha R15M Connected-ABS

Kalau ABS sesekali terasa bekerja, khususnya saat kondisi hujan dan melakukan pengereman keras. Tentunya sangat efektif mencegah roda kehilangan grip.

Dan asyiknya R15M ini yang pakai rem depan kombinasi master dari Nissin dan kaliper Bybre.

Positifnya letak tuasnya pas saat dijangkau jari, beda dengan R15 yang kejauhan, lalu ketika diremas terasa lebih empuk tapi tetap pakem.

Sementara fitur TCS dalam pemakaian motor secara normal hampir tak pernah dirasakan bekerja.

Sekalinya bekerja malah saat akan mencoba wheelie, yup karena terbaca roda depan putarannya lebih lambat, maka muntahan tenaga mesin langsung dikurangi.

Otomatis mesin brebet! Jadi kalau mau wheelie, TCS harus dimatikan dahulu.

Yang sebelumnya juga bikin penasaran adalah karakter lampu barunya yang pakai LED projector.

Sorot lampu dekatnya tak begitu istimewa, lebar, atasnya agak melengkung dan sinarnya tak begitu tebal.

Nah untuk lampu jauhnya lebih memuaskan, sorotnya sama lebarnya, tapi jauh lebih tebal dan mengisi sisi atas sinar lampu dekat.

Nah semua rasa penasaran akhirnya sudah terjawab deh!

Data tes

                   R15M         R15 2017
0-60 km/jam: 4,2 detik    4 detik
0-80 km/jam: 7,1 detik    6,6 detik
0-100 km/jam: 11,7 detik    10,4 detik
0-100 m: 7,2 detik (@80,3 km/jam)    7,1 detik (@83,7 km/jam)
0-201 m: 11,2 detik (@98,5 km/jam)    11 detik (@102,5 km/jam)
0-402 m: 17,9 detik (@114,5 km/jam)   17,5 detik (@120,5 km/jam)
Top speed di spidometer: 143 km/jam    148 km/jam
Top speed di Racelogic: 132,2 km/jam    137,8 km/jam
Konsumsi bensin: 44,5 km/liter    46 km/liter

Data spesifikasi:
Tipe mesin: 4 langkah SOHC 4 klep + VVA, berpendingin cairan
Kapasitas mesin: 155,1 cc
Bore x stroke: 58 x 58,7 mm
Rasio kompresi: 11,6±0,4:1
Tenaga maksimal: 19 dk (14,2 kW)/10.000 rpm
Torsi maksimal: 14,7 Nm/8.500 rpm
Starting System: Electric
Fuel System: Fuel Injection
Tipe pelumasan: wet sump
Kapasitas oli mesin: Total= 1,05 liter, Berkala= 0,85 liter, Ganti filter oli= 0,95 liter
Tipe kopling: Wet Type Multi-Plate Clutch
Tipe transmisi: manual 6 percepatan
P x L x T: 1.990 x 725 x 1.135 mm
Tinggi jok: 815 mm
Jarak sumbu roda: 1.325 mm
Bobot basah: 137 kg (All New R15), 140 kg (All New R15M)
Kapasitas tangki bensin: 11 liter
Tipe rangka: Deltabox
Ukuran ban depan: 100/80-17M/C 52P
Ukuran ban belakang: 140/70-17M/C 66S
Ukuran pelek depan: 2.50x17
Ukuran pelek belakang: 4.00x17
Rem depan: Cakram 282 mm kaliper 2 piston
Rem belakang: Cakram 220 mm kaliper 1 piston
Suspensi depan: Teleskopik inverted (upside down) 37 mm
Suspensi belakang: link monosok
Sistem pengapian: TCI
Aki: GTZ4V/YTZ4V (All New R15), YTZ6V (All New R15M)
Tipe busi: MR8E9