Otomotifnet.com - Pembelian BBM jenis Pertalite segera diperketat.
Yakni wajib memakai aplikasi MyPertamina sebagai pengawasan.
Aturan ini disebut tinggal menunggu tanda tangan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Keterangan ini disampaikan oleh Kepala Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas), Erika Retnowati.
Aturan itu berupa revisi Perpres Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.
Erika menyebut, Menteri ESDM Arifin Tasrif sudah menyerahkan draf aturan tersebut ke Presiden Jokowi.
"Kemarin sudah disampaikan Pak Menteri ke Presiden untuk kemudian kami bahas dengan Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet," kata Erika dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, (9/6/22).
Ia menyampaikan, dalam Perpres 191/2014 baru ada aturan soal pengguna untuk Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar.
Sedangkan penggunaan Pertalite yang kini jadi Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) belum ada.
Sehingga Perpres itu perlu direvisi karena sebagai BBM Penugasan yang disubsidi negara.
Konsumsi Pertalite harus diatur agar dinikmati oleh rakyat yang berhak.
Setelah direvisi, BPH Migas akan mengeluarkan aturan teknis pembelian Pertalite.
Salah satu poin dalam draf revisi Perpes itu yakni pemanfaatan teknologi digital untuk pembelian Pertalite, yaitu lewat aplikasi MyPertamina.
Naiknya harga Pertamax membuat masyarakat beralih ke Pertalite.
Baik dari kalangan menengah ke bawah maupun menengah ke atas.
Berdasarkan data BPH Migas, penyaluran Pertalite hingga 31 Mei 2022 mencapai 11,69 juta kilo liter (KL) atau tembus 50,74 persen dari target 23,04 juta KL tahun 2022 ini.
"Pertalite telah tersalurkan sebanyak 11,69 juta KL atau 50,74 persen dari kuota 23,04 juta KL," ujar Erika.
Sedangkan BBM jenis solar subsidi hingga Mei 2022, penyalurannya mencapai 6,76 juta KL atau 44,77 persen dari alokasi tahun ini yang ditetapkan sebesar 15,10 juta KL.
Sementara untuk minyak tanah realisasinya mencapai 0,20 juta KL atau 41,67 persen dari kuota tahun ini sebesar 0,48 juta KL.
Baca Juga: Siap-siap, Aturan Mobil Mewah Dilarang Beli Pertalite Hampir Rampung