Otomotifnet.com - Sopir Isuzu Elf dijamin keenakan. Truk ringan berlabel Isuzu Elf EV ini enggak banyak 'bicara' langsung jalan.
Maklum, sesuai namanya, Isuzu Elf EV dibekali mesin listrik, pengganti mesin diesel di Elf pada umumnya.
Isuzu Elf EV ini merupakan salah satu unit yang didisplay di acara peluncuran Joint Project - EV Ecosystem di Nusa Dua, Bali.
Tak ada spesifikasi dari truk yang masih berupa konsep ini.
Namun melihat sosoknya dari dekat, truk ini sepintas enggak berbeda dari Elf NLR. Eksteriornya sama saja.
Kelihatan berbeda ketika melihat sambungan antara kepala dan boks yang digendongnya. Ada instalasi kabel dan selang dengan soket besar.
Masuk ke kabin, interior sekilas biasa saja. Instrumen terdiri dari tiga indikator analog. Sebelah kiri ada indikator fuel, tengan takometer dan kanan lingkaran petunjuk kecepatan.
Hanya saja jangan salah, indikator fuel sebenarnya menunjukkan kapasitas energi listrik yang tersisa.
Lalu yang biasa jadi takometer, jarumnya memang menunjukkan 'rpm' seberapa besar energi listrik yang digunakan.
Jarum petunjuk akan naik turun saat pedal gas dimainkan. Tentu saat truk berjalan.
Karena saat berhenti dan posisi persneling di N, mesin cuma aktif namun pastinya jarum indikator tidak bekerja.
Di bagian kiri 'takometer' ada latar berwarna hijau, bertuliskan charge. Jadi selain menguras energi, truk juga melakukan pengecasan baterai.
Yang menarik, di bagian atas instrumen ada petunjuk digital menunjukkan jarak dan jam.
Di atasnya ada tulisan berbahasa Jepang.
Untuk mengaktifkan sumber listrik, putar saklar on-off kontak berupa kenop, terletak di bawah setir.
Ketika dinyalakan, pastinya tak ada suara khas dan getaran khas diesel. Hanya pendingin udara yang sudah beroperasi mendinginkan kabin.
Ini bikin kikuk bagi yang belum terbiasa truk listrik. Karena sebenarnya mesin sudah 'menyala' dan truk listrik pun siap dijalankan.
Otomotifnet.com sempat menjajal sedikit truk Isuzu Elf EV ini.
Injak rem dan lepas rem tangan di sisi kiri jok.
Masukkan gigi ke D dan truk pun bergerak.
Posisi persneling di D punya dua pilihan. Geser tuas persneling ke kanan, maka naik turun pindah gigi dilakukan secara manual pakai tangan.
Lanjut, saat digas ada sendatan kecil di awal namun setelah beberapa saat, dorongan mesin elektrik Isuzu Elf EV sangat terasa.
Hanya ada suara desing sedikit yang terdengar dan truk terus melaju tanpa ada jeda pindah gigi.
Dengan kondisi seperti itu, sopir Isuzu Elf bisa keenakan. Bagaimana tidak, tanpa suara gemuruh diesel, tanpa jeda pindah gigi, mengendarai truk ini laiknya naik mobil penumpang.
Tenaga ngisi terus namun penyalurannya terasa smooth.
Pengemudi yang berekspektasi ada tendangan-tendangan spontan mesin diesel, tak akan menemuinya di sini. Karakter truk listrik ini hening dan nyaman.
Sementara saat gas dilepas, masih terasa 'engine brake' yang membuat feeling mengemudi tetap normal.
Isuzu sendiri belum akan menjual truk ini di Indonesia. Seperti disinggung di awal, unit yang didispplay di acara Joint Project for EV Ecosystem, EV Smart Mobility ini masih berupa konsep.
Kalau sudah siap beroperasi, rasanya banyak sopir Elf lama yang bakal keenakan naik truk ini namun kangen sama raungan khas diesel.
Baca Juga: Rem Isuzu Elf Enggak Sampai, Bodi Fortuner, Terios dan Brio Babak Belur Beruntun