Kemudian, pramugari juga memberikan informasi kepada para penumpang tentang apa saja yang diperbolehkan dan dilarang selama di dalam bus.
Biasanya, pengumuman yang sering diucapkan yakni soal larangan mengecass power bank atau laptop di bus karena rawan terjadi korselting.
Serta soal penggunaan toilet yang hanya untuk buang air kecil saja dan digunakan saat bus berjalan.
Pramugari juga mencatat di mana saja nanti para penumpang akan turun agar tak ada penumpang yang kebingungan.
"Yang pasti memberikan pelayanan terbaik untuk penumpang," tutur Ratih.
Senada dengan Ratih, Fahmilia yang juga pramugari bus double decker PO Kencana mengatakan alasannya tertarik dengan pekerjaan ini karena suka jalan-jalan.
"Kayanya dulu ke Jakarta jauh, sekarang dekat.
Sekarang tiap hari ke Jakarta sore udah balik lagi ke Jepara," ujar gadis asal Jepara, Jawa Tengah ini.
Meski baru sebulan menjadi pramugari, cerita tentang suka dan duka sudah dirasakan oleh Fahmilia.
Satu yang pernah terbayangkan olehnya yakni kini jadi banyak yang memintanya foto bareng, bahkan sampai mengajaknya berkenalan.
"Dulu ga pernah diajak foto orang, sekarang jadi banyak kenalan. Bahkan ada yang sampai bawain makanan," kata Fahmilia.
Lain Ratih dan Fahmilia, cerita tersendiri dimiliki oleh Azza Praticia yang juga pramugari bus AKAP PO Kencana.
Awalnya, dia nyaris tak diizinkan oleh orangtuanya untuk bekerja sebagai pramugari bus.
"Karena kan saya kan cewek kok kerjanya sama cowok-cowok banyak di luar"
"Tapi kan meyakinkan orangtua, jadinya boleh," kata Azza yang kini sudah terbiasa tidur di kandang macan bus.
Baca Juga: Dua Bus Sempati Star Ludes Luar Dalam, 1 Unit Diservis Berasap, Api Merambat Cepat