Otomotifnet.com – Pada mobil-mobil modern dengan sistem bakar injeksi, pasti punya banyak sensor.
Salah satunya adalah sensor oksigen atau O2 sensor, yang biasanya terletak saluran gas buang.
Sesuai namanya, fungsi O2 sensor ini membaca kadar atau jumlah oksigen yang ada pada gas buang hasil pembakaran.
Dari hasil pembacaan tersebut, O2 sensor kemudian mengirim sinyal ke unit kontrol mesin atau ECU (Electonic Control Unit).
Baca Juga: Ajaib, Cairan Ini Bisa Turunkan Emisi Gas Buang Mobil Hingga 73%
Setelah sinyal tersebut diolah oleh ECU, maka ECU akan mengatur sistem bahan bakar untuk menghasilkan campuran bahan bakar dan udara ke tingkat paling optimal.
Sehingga diharapkan hasil pembakaran makin sempurna, untuk menghasilkan performa mesin terbaiknya.
Nah, seiring pemakaian kendaraan, O2 sensor ini bisa saja “keok” alias rusak.
“O2 sensor bisa saja rusak. Apalagi bila kualitas bahan bakar yang digunakan tidak bagus,” tutur Suwandi, Service Advisor bengkel resmi Suzuki di Pulogadung, Jakarta Timur
Biasanya kalau sudah rusak, akan muncul peringatan lampu indikator engine check pada meter cluster.