Namun, Pertamina belum dapat mengimplementasikan pembatasan karena masih menunggu Perpres selesai sebagai payung hukumnya.
"Revisi perpres masih difinalisasi pemerintah," kata Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting.
Selain pembatasan, harga Pertalite juga digaungkan akan naik menjadi Rp 10 ribu per liter.
Sinyal ini disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia
"Jadi tolong teman-teman wartawan sampaikan juga ke rakyat bahwa rasa-rasanya sih untuk menahan terus dengan harga BBM seperti sekarang, feeling saya sih harus kita siap-siap, kalau katakanlah kenaikan BBM itu terjadi," ucapnya, (12/8/22).
Menanggapi hal tersebut, Pertamina menyerahkan persoalan harga BBM bersubsidi ke pemerintah.
"Untuk harga BBM subsidi merupakan kewenangan dari pemerintah. Kami sebagai operator akan melaksanakan apa yang menjadi penugasan dari regulator," kata Irto.
Data Pertamina mencatat penyaluran BBM jenis Pertalite hingga Juli 2022 sudah mencapai 16,8 juta kilo liter (KL).
Artinya, kuota BBM bersubsidi hingga akhir tahun ini hanya tersisa 6,2 juta KL dari kuota tahun ini yang ditetapkan sebesar 23 juta KL.
Baca Juga: Harga Pertalite Infonya Bakal Naik Rp 2.350 Per Liter, Pertamina Sebut Hanya Laksanakan Tugas