Otomotifnet.com - PT Pertamina (Persero) membeberkan penyelewengan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Biosolar sepanjang 2022.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, penindakan terhadap penyelewengan BBM subsidi dinilai penting supaya penyalurannya bisa tepat sasaran.
Mengingat BBM bersubsidi juga menyerap anggaran negara yang tidak sedikit.
"Perlu diketahui, anggaran subsidi dan kompensasi energi di tahun 2022 ini mencapai lebih dari Rp 500 triliun," ujar Nicke dalam keterangan resmi Pertamina (22/8/2022).
"Artinya, ada uang negara dan hak masyarakat yang berhak menikmati BBM dengan harga terjangkau pada BBM subsidi yang kami salurkan," lanjutnya.
Adapun Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sudah menindak 49 kasus penyelewengan BBM subsidi yang terjadi di berbagai wilayah di Tanah Air.
Untuk itu, Pertamina mengapresiasi langkah Polri yang terus memantau dan menindakan penyelewengan penyaluran BBM bersubsidi.
"Pertamina berterima kasih dan mengapresiasi kinerja Polri yang responsif dan tepat dalam menjaga penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran. Ini merupakan wujud komitmen Pertamina dan Polri dalam mendukung dan melindungi hak masyarakat rentan yang seharusnya dapat menikmati BBM subsidi," ungkapnya.
Nicke juga menyebut, dari beragam kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi, modus penyelewengan yang banyak dilakukan yakni penimbunan dan penyelundupan.
Kemudian ada juga pembelian BBM subsidi dengan jerigen tanpa izin untuk dijual kembali, serta penjualan BBM bersubsidi untuk pelaku industri.