Otomotifnet.com - Usulan dari Polda Metro Jaya untuk mengatur ulang jam masuk atau pulang kantor dinilai nggak bakal efektif mengatasi kemacetan.
Ini akan sia-sia jika tak dibarengi dengan pembenahan transportasi umum di wilayah penyangga ibu kota.
Pengamat transportasi Djoko Setjiowarno menilai, pengaturan jam masuk kantor itu hanya akan menjadi kebijakan pendorong untuk mengatasi kemacetan Jakarta.
Di sisi lain, kebijakan yang memberikan efek penarik masih belum optimal.
Kebijakan yang memberi efek penarik itu utamanya penyediaan angkutan umum yang bisa mencapai wilayah penyangga DKI Jakarta yakni Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek).
”Masih terbatasnya layanan transportasi umum yang bisa menggapai kawasan perumahan dan permukiman di Bodetabek menjadi kendala untuk warga dari sana yang bekerja di Jakarta. Semua kawasan perumahan dan permukiman di Bodetabek perlu mendapat layanan transportasi umum,” kata Djoko dilansir dari Kompas.id.
Sementara itu, menurut catatannya, proporsi angkutan umum massal baru 2-3 persen dibandingkan mobil pribadi (23 persen) dan sepeda motor (75 persen).
Infrastruktur angkutan massal yang sangat terbatas, pengadaan bus dan KRL yang belum memenuhi perjalanan, serta minimnya pendanaan angkutan umum di kawasan Bodetabek jadi faktor.
”Saat pagi hari harus ada layanan dari semua kawasan perumahan di Bodetabek yang langsung ke Jakarta, seperti bus JR Connexion, demikian pula sebaliknya di sore hari dengan arah berlawanan. Selain jam sibuk, transportasi umum itu dapat melayani wilayah lokal,” tututnya.
Ia juga menyarankan agar pihak terkait mempercepat dan mengembangkan program Bis Kita dengan skema pembelian layanan atau buy the service.