Misal di gigi 1, dengan perbandingan 4,059 membuatnya lebih enteng start dengan beban penuh ketimbang Terios bertransmisi otomatis yang 2,731.
Selebihnya, tidak ada perbedaan rasa berkendara antara Terios manual dan matik.
Set suspensinya cenderung keras jika bebannya enteng karena dirancang untuk menahan potensi body roll dari ground clearance yang tinggi, 220 mm.
Tak hanya itu, set suspensi itu juga berorientasi pada beban berat.
Makanya saat diisi lebih dari 5 penumpang + barang, kekerasan suspensinya jadi lebih beradab dan masuk akal.
Mesin berkode 2NR-VE 1.496 cc 4 silinder punya output yang biasa saja, dengan tenaga 103 dk dan torsi 136 Nm, ia masih kalah dari Honda BR-V misalnya yang mesin L15-nya mencapai 121 dk.
Tapi mesin Terios itu punya karakter kuat di putaran rendah-menengah, sehingga terasa lebih luwes di kecepatan berapa pun.
Konsumsi bahan bakar pun irit, Terios matik di kecepatan rata-rata 22 km/jam alias rute Dalam Kota, tak sulit meraih 12-an km/l.
Dengan powerloss yang lebih sedikit dan rasio gir yang lebih enteng, sangat mungkin Terios manual lebih irit BBM di perkotaan.
Baca Juga: Gak Nyangka, Bukan All New Xenia Yang Terlaris Di Kuartal I 2022, Justru Varian Daihatsu Ini!