Beli Pertalite Pakai Jeriken, Petani Ini Diancam dan Diperas Rp 450 Ribu

Irsyaad W - Senin, 3 Oktober 2022 | 15:00 WIB

Suparno, seorang petani yang diancam dan diperas Rp 450 ribu oleh orang tak dikenal saat beli Pertalite pakai jeriken di SPBU Tunjungan, Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Seorang petani diancam dan diperas saat beli Pertalite pakai jeriken.

Ia dimintai uang Rp 450 ribu oleh tiga orang tak dikenal.

Padahal Ia sudah membawa surat rekomendasi dari kelurahan dan kecamatan untuk pertanian.

Korbannya Suparno (58) ketika beli Pertalite di SPBU Tunjungan, Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah.

Tepatnya sekitar pukul 02:00 WIB, (30/9/22) lalu.

Dari rekaman CCTV, terlihat petugas SPBU mengisi Pertalite ke tangki mobil milik Suparno.

Setelah selesai, kemudian mengisi Pertalite ke jeriken yang ada di dalam kabin mobil.

Tak lama, datang satu unit mobil dengan pelat nomor berawal 'H'.

Dua orang kemudian keluar dari mobil tersebut dan mendekati mobil Suparno.

Saat itu, dua orang tersebut sambil memotret dan mengambil video.

Dua orang tak dikenal itu mengecek isi mobil Suparno dan beberapa kali berbincang dengan Suparno dan petugas SPBU.

Kemudian ada seorang laki-laki lain yang ikut nimbrung.

Suparno menceritakan, saat itu ia beli pertalite untuk tangki mobilnya terlebih dahulu.

"Kejadiannya jam 02:00 WIB, saya beli BBM Pertalite itu yang pertama cuma satu tangki, tapi yang dipermasalahkan saya beli 10 liter di dalam jeriken," jelasnya, (1/10/22).

Ia mengaku beli Pertalite pada malam hari lantaran siang hari ia harus mengantar jemput sekolah cucunya, serta bertani sekaligus menghindari antrean.

Suparno tidak mengenal orang tersebut, karena tiba-tiba datang dan menghampiri dirinya.

Ketika beli Pertalite dengan menggunakan jeriken, Suparno sudah membawa surat rekomendasi dari kelurahan dan kecamatan untuk dimanfaatkan untuk pertanian.

Namun, Suparno diancam oleh ketiga pria tersebut akan dilaporkan ke Polsek terdekat dengan tuduhan Pertalite itu akan dijual lagi.

"Saya didakwa menjual bensin lagi, tapi saya akan gunakan untuk pertanian, saya mau dilaporkan ke polsek kalau mau beli BBM memakai jeriken," jelasnya.

"Saya tidak kenal dengan mereka, ada salah satu orang pakai kaos, satu orang lainnya pakai kemeja, dan yang rambutnya gondrong pakai kemeja," tambahnya.

Saat itu, Suparno dalam kondisi tertekan dan ketakutan, akhirnya ia mengajukan untuk memberikan uang damai.

"Saya takut, saya bilang untuk damai bagaimana Pak, terus saya ceritakan uang saya cuma Rp 300 ribu, kalau untuk damai bisa enggak," tuturnya.

"Akhirnya di situ mereka mau, tapi bilangnya harus lebih dari itu, akhirnya uang saya Rp 150.000 saya kasihkan, jadi total Rp 450.000," imbuhnya.

Terpisah, pemilik SPBU Tunjungan, Faturahman mengatakan pembelian Pertalite menggunakan jeriken boleh dilakukan oleh para petani.

Meski begitu, Ia tetap melakukan pembatasan pembelian BBM sesuai dengan surat edaran dari Pemerintah Kabupaten Sragen.

"Ada yang menghubungi, yakni pria yang bersangkutan terus saya kasih surat edaran dari Kabupaten sebagai syarat pengisian jeriken, kalau bisa maksimal 30 liter untuk pertanian," jelasnya.

"Tapi saya hanya kasih 10 liter untuk pertanian, karena saya pikir 10 liter cukup untuk petani selama sehari, kebijakan itu kita ambil supaya tidak ada penimbunan," imbuhnya.

Kapolsek Sambungmacan, Iptu Widarto mengatakan belum ada pengaduan terkait hal tersebut.

Meski begitu, pihaknya akan mencari informasi terlebih dahulu.

"Belum ada pengaduan di Polsek Sambungmacan, cari informasi dulu," tandasnya.

Baca Juga: Intel TNI Sikat Mitsubishi Colt T120SS Siluman, Telan 900 Liter Pertalite

Sumber: https://solo.tribunnews.com/2022/10/02/cerita-petani-di-sragen-beli-bbm-pakai-jeriken-tiba-tiba-diancam-dan-diperas?page=all