"Sejak bulan Juni 2022 harga minyak mentah dunia merosot tajam. Data Bloomberg per 28 September 2022 menunjukan harga minyak mentah dunia jenis Brent untuk kontrak pengiriman November 2022 turun 1,24 persen ke level USD 85,20 per barel," imbuhnya.
Sementara itu, lanjut Mulyanto, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman November 2022 turun 1,24 persen ke level USD 77,53 per barel.
Itu sebabnya per 1 September 2022 lalu, sebagian besar BBM swasta kompak turun harga.
Tapi anehnya Pemerintah malah menaikan harga BBM bersubsidi.
"Kemarin per 1 Oktober 2022, kembali secara kompak operator BBM swasta seperti Shell, VIVO, BP dan Pertamina menurunkan harga BBM-nya," ungkapnya.
"Karena itu sudah seharusnya Pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi sekarang juga," ucapnya.
"Sebab aneh kalau Pemerintah tetap mempertahankan harga BBM bersubsidi di tengah merosotnya harga minyak mentah dunia dan turunnya harga-harga BBM dari operator swasta," tandas Mulyanto.
Baca Juga: Bos Pertamina Buka-bukaan di DPR, Harga Asli Satu Liter Pertalite Rp 17.200