Penyebab Transmisi CVT Cepat Jebol, Modif Mesin Overpower, Pelek Kegedean

Ferdian,Angga Raditya - Senin, 10 Oktober 2022 | 16:10 WIB

Tuas Transmisi CVT Daihatsu Rocky (Ferdian,Angga Raditya - )

Otomotifnet.com - Kalau dipakai normal buat harian, Transmisi CVT alias Continous Variable Transmission sebenarnya tidak mudah rusak dan sangat reliable.

Yang justru merusak transmisi CVT yakni kalau mesin mobil dimodifikasi ekstrim sehingga tenaga meningkat jauh.

"Bisa juga apabila modifikasinya membuat mobil jadi kelebihan beban," buka William Kurniawan, juragan bengkel One Second Faster, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Mesin mobil yang dimodifikasi sampai overpower bikin putaran mesin meningkat dengan cepat.

Akibatnya, "Transmisi CVT tidak bisa mengimbangi performa mesin yang melonjak spontan," sambun pria yang akrab disapa Willy ini.

Salah satu contoh modifkasi mesin overpower, "Misal basic mesin N/A kemudian dihajar dengan penambahan turbo," beber pria ramah ini.

"Makin parah apabila sering menggeber mesin hingga rpm tinggi dengan agresif," wanti Willy.

Besar kemungkinan sabuk baja atau pulinya tidak bisa mengimbangi tenaga besar dari mesin.

"Sehingga terjadi slip dan inilah yang membuat transmisi jadi cepat rusak," tegas Willy.

Hal yang sama terjadi bila mobil mendapatkan beban berlebihan.

"Seperti pemakaian pelek yang terlalu besar atau ban yang kelebaran," beber penggemar Honda ini.

Kondisi lain yang bisa memicu kerusakan, mobil dipaksa menarik beban berlebih seperti menarik mobil atau anhang bermuatan berat.

Ini membuat beban pada transmisi CVT menjadi sangat berat.

"Sehingga timbul potensi sabuk baja dan puli akan selip dan lama kelamaan jadi merusak transmisi CVT," pungkas Willy.

Baca Juga: Jangan Dibiasain, Suka Geser Tuas Dari D ke R Bisa Bikin Transmisi CVT Jebol