Otomotifnet.com - Merujuk data Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK), hingga Agustus 2022, secara nasional terdapat 346 unit SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di 295 lokasi.
Dimana PLN memiliki 150 unit SPKLU, artinya 43% dari total di 117 lokasi.
Adapun sampai 2030, ditargetkan 24.720 SPKLU untuk memenuhi kebutuhan kendaraan listrik di Indonesia.
Hal ini dijabarkan oleh PT PLN (Persero).
Sebagai penyedia energi kelistrikan nasional, PLN terus gercep (gerak cepat) dalam menyediakan SPKLU di seantero Indonesia.
Seperti disampaikan, Kepala Pusat Keunggulan PLN, Zainal Arifin dalam diskusi Menapak Peta Jalan Pemanfaatan Kendaraan Listrik Nasional, yang digagas harian Kompas, Selasa (11/10/2022).
Ia menegaskan, jumlah SPKLU yang dibangun PLN saat ini, masih sesuai kebutuhan.
"Kalau dilihat roadmap-nya pembangunan SPKLU di atas target, tahun kemarin dari target 105 kami bisa bangun 150 artinya ada lebih 40 persen," papar Zainal.
Masih menurutnya, tahun ini ada tambahan 110 SPKLU.
“Total sampai akhir tahun ada kira-kira 260, masih sesuai target untuk stasiun pengisian publik," sambungnya.
Ia melanjutkan, melihat pola pemilik kendaraan listrik di Tanah Air, sebenarnya lebih banyak yang me-recharge kendaraan listrik di rumah.
Berbeda di negara tetangga, seperti Singapura yang lebih banyak apartemen.
Sehingga butuh mengisi daya baterai kendaraan listrik di stasiun pengisian publik.
"Kalau diamati perkiraannya sampai 2030 akan ada dibangun 60 ribu SPKLU itu yang kami catat," ucap Zainal.
Guna menggenjot percepatan transisi kendaraan listrik yang digaungkan Pemerintah, PLN mendorong pembangunan SPKLU di seluruh Indonesia dengan dua cara.
Pertama dengan menginisiasi pembangunan SPKLU secara mandiri (oleh PLN).
Kedua, dengan skema partnership bersama entitas bisnis lainnya (sektor swasta).
"Kami akan terus membangun tidak sendirian, kami menawarkan pola franchise dan revenue sharing bisa dilihat di website kami, artinya PLN membuka peluang sebesar-besarnya," beber Zainal.