Ia melanjutkan, melihat pola pemilik kendaraan listrik di Tanah Air, sebenarnya lebih banyak yang me-recharge kendaraan listrik di rumah.
Berbeda di negara tetangga, seperti Singapura yang lebih banyak apartemen.
Sehingga butuh mengisi daya baterai kendaraan listrik di stasiun pengisian publik.
"Kalau diamati perkiraannya sampai 2030 akan ada dibangun 60 ribu SPKLU itu yang kami catat," ucap Zainal.
Guna menggenjot percepatan transisi kendaraan listrik yang digaungkan Pemerintah, PLN mendorong pembangunan SPKLU di seluruh Indonesia dengan dua cara.
Pertama dengan menginisiasi pembangunan SPKLU secara mandiri (oleh PLN).
Kedua, dengan skema partnership bersama entitas bisnis lainnya (sektor swasta).
"Kami akan terus membangun tidak sendirian, kami menawarkan pola franchise dan revenue sharing bisa dilihat di website kami, artinya PLN membuka peluang sebesar-besarnya," beber Zainal.