Otomotifnet.com - Ramai Pertalite jadi mudah menguap setelah naik jadi Rp 10 ribu.
Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri bongkar rahasia.
Yakni beberkan cara ukur nilai penguapan dari sebuah bensin.
Karena menurutnya, semua jenis BBM akan tetap mengalami penguapan.
"Bahan bakar sebagai benda cair mengalami penguapan karena tekanan atmosfer," tegas Tri.
Hanya saja, lanjut Tri, penguapan BBM harus dikontrol dan dengan standarisasi batasan.
Sehingga ada standarisasi batas minimal dan maksimal besaran penguapan bahan bakar.
"Untuk pengukuran penguapan bahan bakar ada alat khusus yang sesuai standar metode uji mutu bahan bakar," sebut Tri.
"Seperti tekanan uap dengan metode uji ASTM D5191-19," sambungnya.
Tri menggambarkan, dalam alat metode uji tersebut terdapat sebuah wadah tertutup.
BBM dimasukkan ke wadah tersebut dan dipanaskan dalam suhu tertentu selama periode waktu yang ditentukan.
Pada bagian atas wadah terdapat jalur aliran penguapan.
"Selama dipanaskan bahan bakar menghasilkan tekanan uap dan naik menuju jalur di atas itu," terang Tri.
Di jalur aliran penguapan tersebut terdapat sensor yang mendeteksi besaran tekanan uap dalam satuan kilopaskal (kPa).
Semakin besar kPa yang melewati jalur aliran tersebut maka bisa diartikan BBM mudah menguap.
"Kalau kPa-nya kecil berarti bahan bakar cenderung padat dan bisa sulit terbakar," jelas Tri.
Untuk itu seperti Pertalite punya batasan tekanan uap 45 kPa hingga 69 kPa sesuai Kepdirjen Migas No. 0486.K/10/DJM.S/2017.
"Batasan ini menentukan kecocokan bahan bakar terhadap kompresi pembakaran terhadap penguapan," simpul Tri.
Baca Juga: Lemigas Buktikan Isu Pertalite Mudah Menguap, Ada Temuan Fakta Ini