Otomotifnet.com - Sistem bayar tol tanpa sentuh dan berhenti punya sisi kelemahan.
Lantaran bergantung pada jaringan sinyal internet.
Andai sinyal sistem bernama Multi Lane Free Flow (MLFF) hilang pasti bakal runyam.
Seperti dibeberkan Bambang Herlambang, Pengamat Transportasi sekaligus Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (INSTRAN).
Nilai plus MLFF berbasis GNSS, sebagai berikut:
1. Pengguna jalan tol tidak berhenti dalam pembayaran, tanpa menurunkan kecepatan kendaraan dalam tol
2. Mencegah kemacetan dalam pembayaran di gardu tol
3. Dapat diunduh di gawai pintar sebagai Electronic On Board Unit atau e-OBU
4. Dapat real time tanpa tergantung waktu dan cuaca.
5. Satelit GNSS mempunyai ketinggian orbit yang cukup tinggi yaitu sekitar 20.000 kilometer di atas permukaan bumi.
6. Penggunaan GNSS dalam penentuan posisi relatif tidak terpengaruh dengan kondisi topografis wilayah.
7. Posisi yang ditentukan mengacu pada waktu global yang relatif teliti dan mudah direalisasikan.
8. Memberikan ketelitian posisi dengan spektrum cukup luas.
9. Tidak dikenakan biaya.
10. Efisien untuk waktu, biaya operasional hingga tenaga.
11. Manipulasi data pada GNSS lebih sulit dilakukan.
Sedangkan manfaat MLFF berbasis GNSS sebagai berikut:
1. Teknologi ini dapat dikembangkan untuk pelayanan berbayar di jalan lainnya seperti Electronic Road Pricing (ERP), big data jalan, tarif tol dinamis, progressive pricing parking, denda tilang dan data truk Over Dimension Over Load (ODOL).
2. Dapat mengetahui kecepatan kendaraan.
3. Dapat berfungsi investigasi kecelakaan.
4. Bila terpasang OBU dapat mengetahui kehilangan kendaraan.
Kelemahan MLFF berbasis GNSS sebagai persoalan yang perlu dicermati, karena:
1. MLFF berbasis GNSS sangat bergantung pada jaringan seluler GSM (3G/4G/5G) sepanjang jalan tol.
2. Harus ada tambahan OBU di kendaraan atau e-OBU di smartphone.
3. Pengguna jalan tol belum semuanya kuasai teknologi IT pada smartphone berbasis GNSS.
4. Selalu ada saldo dalam e-wallet.
5. Selalu ada data internet pada gawai pintar ketika di jalan tol.
Ancaman yang akan timbul bila MLFF berbasis GNSS diterapkan di Indonesia sebagai berikut:
1. Data GNSS/OBU dan data kelas kendaraan jalan tol berbeda, sehingga menyebabkan kerugian tarif jalan tol.
2. Dengan sengaja menerobos dan tidak bayar tol (ghost car).
3. Gangguan jaringan seluler atau blank area sinyal di jalan tol.
4. Gangguan sistem payment dalam aplikasi.
5. Kebocoran data-data pelanggan jalan tol.
6. Terjadi penumpukan di akses pintu keluar tol.
Baca Juga: Tol Jagorawi Ditusuk Tiang Seberat 4,5 Ton, Calon Bayar Tanpa Berhenti