Otomotifnet.com - New Honda Vario 125 yang hadir akhir September silam (26/9/2022) cuma versi facelift dari model 2018.
Basisnya sama dari mesin maupun sasis, yang berubah cuma bodi diberi desain yang lebih tegas dan sporty, serta ada penambahan fitur.
Seperti apa karakternya jika dipakai harian? Apakah mesin 125 cc yang diusung masih menyenangkan? Apakah fitur barunya juga fungsional?
Untuk jelasnya, simak sampai akhir ulasan dari skutik yang tersedia dalam 3 versi ini, yaitu varian CBS yang dijual Rp 22,35 juta, varian CBS-ISS yang dibanderol Rp 24 juta dan varian CBS-ISS SP seperti yang dites yang dipatok Rp 24,25 juta (OTR Jakarta).
FITUR & TEKNOLOGI
Pada varian CBS-ISS dan CBS-ISS SP ada fitur baru, yaitu smart key.
Tentunya ada kelebihan yang ditawarkan, pertama proses penyalaan motor jadi lebih simpel, cukup kantongi remote tinggal tekan knob kontaknya tanpa perlu menyolokkan anak kunci.
Tentu dengan catatan kondisi remote harus dalam kondisi menyala.
Kelebihan kedua tentunya bikin lebih tenang, karena dengan smart key akan lebih sulit dibobol maling, enggak ada lubang buat dicolok kunci T, hehee...
Apalagi juga dilengkapi dengan alarm, jika diaktifkan tentu jadi lebih aman.
Satu lagi tentunya memudahkan mencari motor ketika di parkiran, karena smart key Vario 125 juga dilengkapi dengan answer back system.
Yang juga baru adalah adanya laci di bawah setang kiri lengkap dengan penutup yang mana bisa menampung botol minum kemasan sekitar 400 ml, kalau yang 600 ml tak muat.
Nah asyiknya di dalamnya terdapat port USB yang tentunya bisa dipakai untuk mengisi ulang baterai smartphone.
Tapi perlu dicatat, tentunya saat menggunakan fitur ini sebaiknya dalam kondisi mesin menyala, agar aki tak tekor.
Bagaimana dengan fitur lainnya? Tentu sama dengan Vario 125 model 2018.
Yang juga fungsional ada bagasi di bawah jok berkapasitas 18 liter, yang mana masih muat helm khususnya half face.
Kalau full face mesti yang ukuran batoknya agak kecil. Kalau yang besar seperti Shoei X14 joknya mentok. Bisa sih dipaksa ditutup, cuma sayang helmnya.
Buat akomodasi juga ada sebuah gantungan barang di bawah setang bagian tengah.
Sedang konsol yang di bawah knob kontak sangat dangkal, sebaiknya tak dipakai untuk menaruh barang, karena rawan jatuh.
Oiya deknya juga tak berubah, cukup sempit tapi masih bisa buat bawa galon air kemasan.
Geser ke fitur elektronik, lampu-lampunya tak berubah sama persis dengan Vario 125 2018.
Sudah LED baik depan maupun belakang. Sorotnya untuk yang depan putih dan kurang terang. Memang sayang sekali enggak ditingkatkan kemampuannya.
Begitu juga dengan panel instrumennya, sama sekali tak ada perubahan. Paling cuma ada tambahan info lampu smart key dan alarm di varian CBS-ISS dan CBS-ISS SP.
Layarnya full digital dengan ukuran yang terbilang kecil. Yang mana ketika siang hari di bawah terik matahari ternyata angkanya tak begitu jelas terlihat.
Apalagi kalau melintas di jalan yang di atasnya banyak pohon, makin sulit dilihat karena banyak bayangan.
Info yang disajikan ada kecepatan, odometer, tripmeter A & B, fuel meter, fuel consumption everage dan instan, jam serta info lampu-lampu di sisi atas layar.
RIDING POSITION & HANDLING
Sasis dan suspensi New Vario 125 2022 masih mewarisi milik Vario 125 2018, yang mana karakternya buat harian terbilang sangat nyaman!
Terutama didukung oleh suspensi yang empuk dan enggak mudah mentok, baik depan maupun belakang. Juara banget nyamannya!
Bahkan dibanding naik Vario 160 atau ADV160 sekalipun, suspensi New Vario 125 justru lebih jempolan.
Melindas lubang atau polisi tidur enggak bikin pinggang sakit. Enaknya lagi buat belok kencang pun enggak goyang.
Dan di New Vario 125 ini handlingnya makin menyenangkan karena dikasih roda turunan dari Vario 150, yang mana ukurannya lebih lebar, depan 90/80-14 sedang belakang 100/80-14 membalut pelek yang lebarnya 1.85x14 dan 2.50x14.
Tentunya membuat handling lebih mantap dan menikung jadi lebih pede. Selain tentunya membuat tampilan jadi lebih proporsional.
Bagaimana dengan posisi berkendaranya? Tentu masih khas Vario 125, sebuah skutik yang tampilan dan posisi duduknya yang sporty.
Dibilang sporty karena setangnya rendah, cukup sempit dan sudutnya menekuk ke dalam dan sedikit ke bawah.
Sementara dengan tinggi jok 769 memang tergolong rendah, cukup bersahabat untuk mayoritas orang Indonesia yang tingginya sekitar 165 cm.
Cuma memang ketika kedua kaki turun, paha agak mengangkang karena lebar. Oiya busa joknya walaupun tergolong tipis, tapi saat diduduki masih terasa empuk.
Lalu apakah legshield yang tampak membesar jadi mudah mentok lutut?
Buat Tester OTOMOTIF yang tingginya 173 ketika posisi duduknya normal tentunya masih sangat aman, lutut masih ada jarak beberapa jari dari legshield.
Tapi, jika posisi duduknya maju, memang bisa kepentok.
Buat yang tingginya lebih dari 175 cm, memang akan jadi pe-er, pasti mudah kepentok. Tapi bisa diakali dengan posisi kaki membuka keluar dari legshield.
Oiya sebenarnya lutut mentok juga kadang ada gunanya, yaitu ketika berboncengan dan melakukan pengereman keras.
Jika yang dibonceng melorot dan mendorong pengendara, maka tinggal arahkan lutut ke dalam area legshield, maka otomatis badan akan tertahan.
PERFORMA
Mesin yang diusung New Vario 125 ternyata keturunan Vario 125 generasi pertama, karakternya sama persis!
Bahkan sampai karakter brebet atau tarikan awal berat saat mesin masih dingin atau habis parkir lama juga masih ada.
Setelah dipanasin atau dipakai jalan sekitar 1 km baru kemudian tarikan awal jadi enteng.
Nah kalau mesin sudah dalam suhu kerja, karakternya menyenangkan.
Memang bukan yang seresponsif Vario 160, tapi tak bisa dibilang lemot, lebih dari cukup kalau buat harian!
Start dari diam enteng, buat nyalip enggak sulit, ketemu jalan kosong juga bisa dapat top speed lumayan tinggi.
Pantas jika AHM masih mempertahankan dapur pacu eSP 124,8 cc SOHC 2 katup injeksi berpendingin cairan dengan tenaga maksimal 11 dk di putaran mesin 8.500 rpm dan torsi 10,8 Nm di 5.000 rpm ini, bukannya mengganti pakai yang eSP+.
Karena buat Vario 125 ternyata memang masih mumpuni! Nah buktinya bisa dilihat dari hasil tes akselerasi dan top speed pakai Racebox.
Iya kali ini tak pakai Racelogic yang memang mau dipensiunkan, diganti yang baru pakai Racebox. Cara kerjanya dan keakuratannya sama, berbasis satelit.
Jika melihat data akselerasinya memang cukup cepat untuk skutik 125 cc, untuk tarikan awal dan mencapai jarak 201 meter New Vario 125 lebih cepat dari Yamaha Lexi.
Tapi memang di kecepatan lebih tinggi dan jarak lebih jauh lebih unggul Lexi.
Contohnya 0-60 km/jam New Vario 125 cuma butuh waktu 5,76 detik, sedang Lexi yang mencatatkan waktu 6 detik.
Lalu 0-201 meter New Vario 125 hanya 12,53 detik sedang Lexi 12,7 detik.
Tapi untuk 0-100 km/jam New Vario 125 perlu 24,18 detik sedang Lexi hanya 20,3 detik.
Untuk 0-402 meter New Vario 125 20,57 detik, Lexi hanya 20,4 detik.
Nah kalau top speed, di spidometer New Vario 125 tembus di angka 113 km/jam.
Dengan catatan untuk mencapai 100 km/jam cukup cepat, 100 km/jam ke 110 km/jam lama, dan 110 km/jam ke 113 km/jam sangat lama.
KONSUMSI BENSIN
New Vario 125 punya rasio kompresi 11:1, cukup tinggi tapi AHM merekomendasikan bahan bakar RON 90 atau lebih tinggi.
Makanya saat pengetesan pakai RON 92 biar performa maksimal. Nah berapa konsumsi rata-ratanya?
Dipakai harian lebih dari 400 km dengan kondisi jalan beragam, ternyata rata-rata tertera 43,4 km/liter.
Angka yang moderat enggak boros tapi juga enggak irit. Oiya untuk catatan tambahan, gaya berkendaranya agresif. Kalau kalem, pasti bisa lebih irit.
Data tes*:
0-60 km/jam: 5,76 detik
0-100 km/jam: 24,18 detik
0-201 m: 12,53 detik (@83 km/jam)
0-402 m: 20,57 detik (@94,81 km/jam)
Top speed di spido: 113 km/jam
Top speed di Racebox: 106,8 km/jam
Konsumsi bensin: 43,4 km/liter
*Akselerasi dites pakai Racebox
Data spesifikasi:
Tipe Mesin: 4 langkah SOHC 2 katup, eSP
Tipe pendinginan: cairan
Sistem Bahan Bakar: PGM-FI
Diameter X Langkah: 52,4 x 57,9 mm
Kapasitas: 124,8 cc
Rasio kompresi: 11,0:1
Tenaga Maksimum: 11 dk (8,2 kW) @ 8.500 rpm
Torsi Maksimum: 10,8 Nm @ 5.500 rpm
Tipe transmisi: otomatis, v-matic
Tipe starter: elektrik
Tipe Kopling: Kering, sentrifugal
Kapasitas Oli Mesin: 0,8 liter
P X L X T: 1.918 mm x 679 mm x 1.066 mm
Tinggi jok: 769 mm
Jarak Sumbu Roda: 1.280 mm
Jarak Terendah: 131 mm
Berat isi: 112 kg
Kapasitas Tangki Bensin: 5,5 L
Tipe rangka: Underbone
Ban Depan: 90/80-14 M/C 43P Tubeless
Ban Belakang: 100/80-14 M/C 48P Tubeless
Rem Depan: Wavy disc brake
Rem Belakang: Tromol
Suspensi depan: Teleskopik
Suspensi belakang: Swing arm dengan suspensi tunggal
Sistem pengapian: Full transisterized
Tipe aki: MF 12 V-5 Ah
Tipe busi: NGK CPR9EA-9/Denso U27EPR9