Sejak Tilang Manual Dihapus, Pengendara Mobil dan Motor Makin Kurang Ajar di Jalan

Irsyaad W - Jumat, 2 Desember 2022 | 10:25 WIB

Mobil dan motor terobos jalur sepeda di Jl Penjernihan 1, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat sejak tilang manual dihapus (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Problem muncul ketika tilang manual dihapus diganti tilang elektronik.

Para pengendara mobil dan motor justru makin kurang ajar di jalan.

Salah satunya mobil dan motor banyak yang menerobos jalur sepeda di DKI Jakarta.

Penyalahgunaan fasilitas itu terutama saat jam-jam sibuk.

Akhirnya pengendara motor dan mobil sengaja masuk jalur sepeda untuk menghindari macet.

Misal di Jl Penjernihan 1, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sebuah video menampilkan sejumlah pengendara menerobos jalur sepeda di jalan tersebut.

Penerobosan tersebut terjadi saat jam pulang kantor, (29/11/22).

Saat itu arus lalu lintas di Jl Penjernihan 1 menuju Jl Pejompongan Raya terpantau padat.

Saat arus lalu lintas padat, ada pengendara menerobos jalur sepeda di Jalan Penjernihan 1.

Sejumlah pengendara motor masuk ke jalur sepeda pada sisi kiri jalan.

Padahal, di sepanjang jalan itu telah dipasangi stick cone sebagai pembatas.

Tak hanya motor, dalam video juga menunjukkan beberapa angkot masuk jalur sepeda menghindari kemacetan.

Sementara itu, tidak ada satu pun petugas dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengatur arus lalu lintas saat jam sibuk di jalan dekat Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak itu.

Imbasnya, para pengendara bandel dengan bebas melintasi jalur sepeda.

Menanggapi video itu, Suki Dinas Perhubungan Jakarta Pusat berjanji menurunkan petugas mencegah aksi terulang kembali.

"Mungkin segera akan saya komando ke jajaran untuk berjaga di lokasi Penjernihan 1 untuk menghalau pengendara yang masuk di jalur sepeda tersebut," ucap Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, Wildan Anwar saat dihubungi, (30/11/22)

"Nanti sore akan saya pantau untuk ada penjagaan di situ," sambungnya.

Menurut Wildan, akan ada empat petugas diterjunkan mengatur arus lalu lintas di jam-jam sibuk.

"Untuk pola efisiennya sekitar empat orang untuk penjagaan lalu kami sebar satu orang sepanjang jalan dari mulai jam 06:00 sampai 09:00 WIB dan sore pukul 16:00 sampai jam 20:00 WIB," ucapnya.

Wildan mengakui, selama ini jajarannya luput melakukan pengawasan di Jalan Penjernihan 1.

Sebab, kata dia, saat ini Sudinhub Jakpus sedang fokus melakukan penertiban kendaraan yang terparkir di jalur sepeda sepanjang Jl Salemba Raya hingga Jl Kramat Raya.

Selain itu, kurangnya petugas menjadi permasalahan Sudinhub Jakpus dalam melakukan pengawasan arus lalu lintas di Jakarta Pusat.

"Mungkin ploting kami cukup banyak di Jakpus itu kami ada 60 titik ploting. Kalau dilihat dari wilayah kerja kami cukup banyak," ucap Wildan.

"Jadi anggota Sudinhub Jakpus di lapangan sekitar 278 orang itu disebar di delapan kecamatan, per kecamatan ada 30 orang sesuai dengan ploting yang ada mungkin titik-titik lain yang perlu dijaga secara konsisten," imbuh dia.

Pengamat tata kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, menilai ditiadakannya tilang manual menjadi salah satu sebab makin banyak pengendara berani menerobos jalur sepeda.

"Kalau sekarang sebabnya banyak orang melanggar lalu lintas semenjak tilang manual itu tidak berjalan," sebutnya.

"Karena tidak adanya tilang manual orang-orang lebih berani melakukan pelanggaran-pelanggaran," kata Yayat.

Jika tidak ada evaluasi dari instansi terkait.

Baca Juga: Manusia Egois, Jalur Sepeda di Jakarta Alih Fungsi Jadi Parkiran Mobil

Sumber: https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/01/08404681/kini-pengendara-makin-berani-terobos-jalur-sepeda-sejak-tilang-manual?page=all#page4