Heran, Ini Motor 350 Cc tapi Larinya Setara Sport 150 Cc Lokal, Simak Hasil Tes Lengkap RE Hunter 350

Antonius Yuliyanto - Jumat, 16 Desember 2022 | 23:25 WIB

Test ride Royal Enfield Hunter 350 (Antonius Yuliyanto - )

Otomotifnet.com - Berselang 4 bulan dari sesi world premiere yang diadakan di Thailand Agustus silam, Selasa lalu (6/12/2022) bertempat di salah satu mal di Cilandak, Jakarta Selatan, Royal Enfield (RE) secara resmi memasarkan Hunter 350 di Indonesia.

Untuk Indonesia, Hunter 350 tersedia versi pelek palang saja alias Metro Hunter 350.

Terbagi dalam 2 varian, yaitu Dapper dan Rebel. Bedanya pada skema warna.

Yang Dapper tangkinya hanya satu warna, sedang yang Rebel dua warna yang dibikin seperti terpotong.

Versi Dapper yang dijual Rp 106,4 juta (OTR Jakarta) ada 3 warna, yaitu Dapper Ash, Dapper Grey, dan Dapper White.

Istimewa
Salah satu warna Royal Enfield Hunter 350 versi Dapper yang dites OTOMOTIF saat di Thailand

Rebel yang dibanderol Rp 108,2 juta (OTR Jakarta) pun ada 3 warna, meliputi Rebel Black, Rebel Blue, dan Rebel Red.

Banderol segitu menjadikan Hunter 350 sebagai varian termurah Royal Enfield di Indonesia.

Bukan hanya itu, yang juga menarik ternyata model ini dikembangkan juga berdasarkan masukan konsumen Indonesia.

“Kami merancang Hunter 350 berdasarkan hasil umpan balik dari para pengendara dan komunitas di Indonesia tentang gambaran sepeda motor ideal yang mereka inginkan,” terang Anuj Dua, Business Head for Asia Pacific RE saat press conference.

Seperti apa sih hasilnya? Yuk simak hasil tesnya.

Aant/otomotifnet.com
Royal Enfield Hunter 350

DESAIN

Kalau bicara desain, tampilan Hunter 350 terlihat keren tanpa meninggalkan kekhasan sebuah RE.

Motor bergaya retro dengan bodi serba membulat, tapi dengan proporsi yang pas antara dimensi sasis, mesin sampai kaki-kaki yang digunakan.

Kemudian kalau melihat detailnya, kesan yang ditampilkan adalah motor bergaya sporty yang ramping dan ringan, sesuai konsep RE yang menyebut sebagai sebuah roadster.

Terlihat dari sudut suspensi depan yang tegak, ukuran pelek pakai ring 17 inci dan silincer knalpot yang pendek dan mendongak.

Aant/otomotifnet.com
Royal Enfield Hunter 350 dibekali mesin berkode J1 349

FITUR & TEKNOLOGI

Meski bergaya retro, Hunter 350 punya beberapa fitur modern. Contohnya kedua roda dikawal ABS 2 channel untuk keselamatan.

Remnya sendiri cakram di kedua roda, depan 300 mm dikawal kaliper 2 piston, sedang belakang 270 mm pakai kaliper 1 piston.

Sayangnya jarak main handel rem depan tergolong dalam, tapi empuk dan bentuk handelnya stylish banget.

Geser ke panel instrumen, mesti ukurannya kompak tapi info yang disajikan tergolong banyak.

Sisi paling luar ada spidometer model analog pakai jarum berwarna merah sehingga kesannya sporty, lalu di tengahnya ada panel digital.

Aant/otomotifnet.com
Panel intrumen Royal Enfield Hunter 350 kompak dengan isi info cukup banyak

Di dalamnya ada info jam, odometer, tripmeter A dan B, eco indicator, gear position, fuelmeter, pengingat servis dan suhu mesin jika overheat.

Sisanya tentu ada info netral, lampu jauh, lampu sein, ABS, check engine, dan lambang aki.

Yang unik, di bawah as tuas kopling ada USB port, jadi di jalan bisa sambil isi ulang baterai smartphone.

Nah kalau lampu-lampu mayoritas masih pakai bohlam halogen, kecuali lampu rem yang sudah LED. Lampu utama tentunya pakai bohlam H4 dengan reflektor bening.

Aant/otomotifnet.com
Panel sakelar Royal Enfield Hunter 350 bentuknya berkesan klasik

Yang keren sih panel sakelarnya, tombol untuk lampu jauh-dekat dan passing model bulat klasik, begitu juga dengan engine cut off yang menyatu dengan starter.

Yang tak biasa adalah tombol klaksonnya, ketika ditekan terasa keras. Tampaknya pernya memang lebih keras dari motor kebanyakan.

Yang juga keras atau berat saat dioperasikan adalah standar samping. Apalagi standar tengahnya, berat banget karena tangkai pengungkitnya tergolong pendek.

Aant/otomotifnet.com
Panel sakelar kiri Royal Enfield Hunter 350, buat lampu jauh-dekat dan dimmer pun bulat

RIDING POSITION & HANDLING

Salah satu yang bisa dibilang dari hasil survey pasar Indonesia tentu dimensi motornya, yang tergolong pendek dengan tinggi jok cuma 790 mm, jadi sangat bersahabat untuk postur Indonesia.

Pengendara dengan tinggi 165 cm pun dijamin masih mudah menapakkan kedua kaki saat berhenti, karena selain pendek, jok bagian depan serta tangki bagian belakang dikasih semacam coakan jadi dimensinya ramping.

Meski jok bagian depan ramping, tapi area untuk duduk tetap lebar dan busanya empuk, jadi nyaman selama perjalanan.

Apalagi posisi duduknya pun nyaman banget, didapat dari posisi setang yang cukup tinggi dan lebar, serta letak pijakan kaki yang netral, lurus dengan jok.

Nah handlingnya pun jempolan, terasa ringan dan lincah kendati bobotnya mencapai 181 kg.

Okkie/otomotifnet.com
Posisi berkendara Royal Enfield Hunter 350, santai dan nyaman!

Jadi meski tergolong semi moge, Hunter 350 buat harian enggak bikin lekas lelah.

Bermanuver di jalan raya yang padat juga sangat bisa diandalkan karena sudut belok setangnya tergolong lebar, jadi radius putarnya enggak begitu besar.

Makin betah naiknya karena suspensinya juga menunjang kenyamanan.

Depan yang pakai teleskopik berdiameter as 41 mm dengan jarak main 130 mm redamannya empuk!

Jadi enggak pernah khawatir ketemu jalan bergelombang atau polisi tidur.

Suspensi belakang yang pakai suspensi ganda dengan setelan preload 6 tingkat juga empuk, sayangnya rebound terlalu cepat dan bahkan dengan setelan standar yang paling empuk kadang malah mentok.

Okkie/otomotifnet.com
Redaman suspensi Royal Enfield Hunter 350 tergolong empuk

Jadi sebaiknya minimal dinaikkan satu tingkat biar lebih nyaman.

Kedua roda yang dibalut ban berprofil tipis, depan 110/70-17 dan belakang 140/70-17, juga menunjang kelincahan saat bermanuver, apalagi gripnya juga cukup bagus baik di aspal kering maupun jalan becek karena punya banyak kembangan.

PERFORMA

Mesin yang diandalkan Hunter 350 basisnya sama persis dengan Meteor dan Classic 350.

Dapur pacu baru berkode J1 349. Spesifikasi sih biasa saja, 4 langkah 1 silinder SOHC 2 katup berpendingin udara, tapi tentu khas mesin RE yang punya langkah piston panjang.

Bedanya kini ada balancer di kruk asnya, sehingga untuk sebuah mesin RE tergolong sangat halus!

Aant/otomotifnet.com
Tangki Royal Enfield Hunter 350 cukup ramping, tapi desainnya tetap retro

Mesin yang pakai ukuran bore x stroke 72 mm x 85,8 mm ini memang menyajikan karakter khas dapur pacu lawas, torsi yang kuat dari putaran bawah dan naiknya putaran mesin perlahan.

Torsi yang mencapai 27 Nm didapat di putaran mesin rendah, 4.000 rpm saja!

Sedang tenaga maksimal tergolong kecil, hanya 20,2 dk di 6.100 rpm.

Karakter mesinnya nikmat banget buat jalan santai! Apalagi didukung gigi 5 yang overdrive, jadi motor bisa jalan kencang dengan putaran mesin rendah.

Sebuah kenikmatan tersendiri ala naik motor lawas tapi kini halus tanpa getaran.

Aant/otomotifnet.com
Jok Royal Enfield Hunter 350 empuk, bikin betah berkendara lama

Makanya kalau digeber ala kebut-kebutan, misal naik gigi langsung tarik gas berbarengan lepas kopling justru enggak nyaman.

Jadi mengayun karena kuatnya torsi. Biar nyaman ketika proses naik gigi setelah tuas persneling dicongkel, kopling mesti terlepas bebas dahulu, baru bisa tarik gas kembali.

Begitu juga saat turun gigi, enggak bisa tuas kopling langsung dilepas, mesti ditahan sesaat agar engine brake sedikit berkurang jadi enggak terlalu mengayun.

Nah gigi 5 yang overdrive tadi memang bisa dibilang cuma buat menghaluskan atau menurunkan putaran mesin, karena kecepatan maksimalnya sama dengan gigi 4.

Jadi urutannya gigi 1 maksimal 50 km/jam, gigi 2 75 km/jam, gigi 3 100 km/jam, gigi 4 120 km/jam, gigi 5 tetap 120 km/jam.

Aant/otomotifnet.com
Ada port USB ngumpet di bawah tuas kopling Royal Enfield Hunter 350

Angka top speed segitu memang tergolong rendah untuk sebuah motor 350 cc, tapi balik lagi sensasi yang ditawarkan memang bukan tentang kecepatan, tapi kenikmatan naik motor lawas di era modern.

Makanya data akselerasinya pun malah seperti motor sport 150 cc. Contoh 0-60 km/jam perlu 4,55 detik, artinya setara dengan catatan waktu Honda CB150X.

Begitu juga catatan waktu jarak 0-201 yaitu 11,52 detik, karena CBR150X dapat 11,6 detik. Untuk hasil lengkap tesnya bisa disimak di tabel.

Oiya kenikmatan lain dari mesin Hunter 350 ini suhunya tergolong adem.

Jadi walaupun posisi kaki memeluk mesin, bahkan lutut dekat kepala silinder, tapi tetap nyaman.

Maklum rasio kompresi cuma 9,5:1, jadi suhu tak terlalu tinggi.

KONSUMSI BENSIN

Dikasih asupan bensin RON 92 dan dipakai harian dengan kondisi jalan beragam, motor yang sudah berteknologi injeksi ini bisa mencatatkan angka rata-rata 34,3 km/liter. Tentunya metode pengukuran yang dilakukan secara full to full sebanyak 3 kali. Dengan kapasitas tangki 13 liter, artinya sekali isi bisa menempuh jarak sekitar 445,9 km.

Data tes*:
0-60 km/jam: 4,55 detik
0-100 km/jam: 14,64 detik
0-201 m: 11,52 detik
0-402 m: 18,71 detik
Top speed di spidometer: 120 km/jam
Top speed di Racebox: 119,8 km/jam
Konsumsi bensin: 34,3 km/liter

*dites pakai Racebox

Data spesifikasi:
Tipe mesin: 4 langkah 1 silinder SOHC 2 katup injeksi berpendingin udara & oli
Kapasitas: 349,2 cc
Bore x stroke: 72 x 85,8 mm
Rasio kompresi: 9,5:1
Tenaga maksimal: 20,2 dk @ 6.100 rpm
Torsi maksimal: 27 Nm @ 4.000 rpm
Transmisi: manual 5 percepatan
Sistem starter: elektrik
Tipe rangka: twin downtube spine steel
P x L x T: 2.055 x 800 x 1.055 mm
Jarak sumbu roda: 1.370 mm
Jarak terendah: 150 mm
Tinggi jok: 790 mm
Kapasitas tangki: 13 liter
Bobot: 181 kg
Suspensi depan: teleskopik 41 mm jarak main 130 mm
Suspensi belakang: ganda dengan setelan preload 6 tingkat jarak main 102 mm
Ban depan: 110/70-17
Ban belakang: 140/70-17
Rem depan: cakram 300 mm kaliper 2 piston + ABS
Rem belakang: cakram 270 mm kaliper 1 piston + ABS