Ini Alasan Busi NGK Enggan Pakai Material Silver, Padahal Daya Hantar Listriknya Bagus

Andhika Arthawijaya - Rabu, 28 Desember 2022 | 22:55 WIB

Ilustrasu busi berbahan platinum dan iridium (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com – Di pasaran ada banyak pilihan busi, baik untuk motor maupun mobil.

Material yang digunakan pun beragam, mulai dari bahan nickel, platinum, iridium, perak atau silver, hingga emas.

Nah, dari segi kemampuan menghantar arus listrik, dua material yang disebut terakhir paling baik.

Sobat pasti pernah dengar kan, kalau kedua bahan ini juga dipakai dalam komponen elektronika.

Baca Juga: NGK Kasih Bocoran Jenis Busi Long Life, Bisa 4 Sampai 5 Tahun Baru Ganti

Karena memang kemampuan menghantarkan arus listrik sangat baik.

Tapi uniknya, salah satu produsen busi, yakni PT NGK Busi Indonesia, enggan menggunakannya.

“Brand lain pakai loh. Kenapa NGK enggak pakai material ini? Kita akan bahas di sini,” terang Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia, saat memberikan coaching clinic kepada beberapa awak media dalam acara NGK Saturday Morning Ride Media Gathering, Sabtu (24/12/2022) lalu.

Diko menuturkan bahwa NGK hingga kini menggunakan material nickel, platinum dan iridium.

“Kita juga pernah pakai gold – palladium. Ada di bagian center electrode. Itu di varian racing competition,” bebernya.

Sementara yang terbaru kata Diko ada kombinasi ruthenium dan iridium seperti di NGK MotoDX.

Untuk di bagian ground electrode, “Bukan cuma nickel doang, kita juga pernah punya nickel dan tembaga,” paparnya lagi.

Masih menurut Diko, NGK sangat menghindari pemakaian material silver atau perak.

Baca Juga: Pantes Banyak Dicari, Ini Yang Bikin Beda Busi NGK Dibanding Rivalnya

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Busi NGK MotoDX untuk sepeda motor

“Kami masih komit dengan material platinum dan iridium. Kita enggak mau kejar ke area silver,” tukasnya.

Karena, lanjutnya, silver memilik kelemahan dari segi durability.

“Silver ini punya melting point (titik lebur) dan boiling point (titik didih) yang rendah,” jelas Diko.

Efeknya bila digunakan pada busi, ketika terkena suhu tinggi di ruang bakar akan membuat material tersebut cepat tergerus.

“Tapi dari sisi lain, ia memang punya daya hantar listrik yang baik,” tambahnya.

Ia lantas balik nanya ke awak media, “Sekarang worth it enggak busi dengan pengapian bagus, tapi life timenya sebentar? Kayaknya kurang (diminati, red) kalau di Indonesia.”

Apalagi material silver ini dari segi cost kata Diko lebih mahal dibandingkan iridium maupun platinum.

Dengan kata lain konsumen mesti keluar kocek lebih untuk beli busi yang pakai material ini.

Baca Juga: Sering Disepelekan, Mesin Masih Panas Jangan Nekat Ganti Busi, Drat Korbannya

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Busi NGK Laser Iridium, menggunakan logam mulia ganda

“Memang dengan jaminan pengapian bagus, tapi kalau umur pakainya pendek, worth it enggak? Kalau menurut gue sih enggak,” tukas Diko.

Makanya NGK tetap memilih menggunakan material iridium dan platinum karena daya tahannya jauh lebih tinggi, tapi kemampuan menghantarkan listriknya juga baik.