"Tentu kami tahu kami harus mengejar permintaan pembalap, yakni top speed yang lebih," ucap Kazutoshi Seki, kepala proyek Yamaha MotoGP dilansir dari MotoGP.com.
"Kami masih belum mengeluarkan semua potensi mesin ini karena beberapa alasan, khususnya soal keandalan," sambungnya.
"Jika kami terlalu fokus ke top speed, mesin akan menjadi agresif, kami harus mengoptimalisasi semua perubahan kecil dan itu sulit sekali," jelasnya.
"Kami mencoba mengembangkan semua area dari mesin, sasis serta aerodinamika," bebernya.
Untuk sementara ini, Yamaha memang masih mempertahankan konsep mesin inline 4.
Tapi tak menutup peluang, dalam beberapa tahun ke depan harus ada perubahan besar jika ternyata motor Yamaha sudah tak sanggup mengejar dengan inline 4-nya ini.
Jika sudah tak sanggup, Yamaha akan beralih ke mesin V4 jika memang bakalan lebih baik daripada inline 4.
"Kupikir kami masih bisa lanjut dengan inline 4. Kami akan lihat apakah mesin lain bisa lebih menguntungkan dibanding inline 4, lalu kami akan mempertimbangkannya (ganti ke V4)," sambungnya.
Baca Juga: Mesin Sama-sama Pakai Inline 4, Joan Mir Bongkar Bedanya Motor Suzuki dan Yamaha