Otomotifnet.com - Waspada dengan silat lidah sales penjual cairan ban anti bocor.
Sebab penggunaan cairan anti bocor justru banyak ruginya.
Menurut punggawa Ree Ban Motor, Arie Soetrisno, penggunaan cairan anti bocor pada ban baru akan menghambat suhu panas yang dibutuhkan di bagian dalam.
Efeknya, cairan anti bocor tersebut justru akan membuat kinerja ban kurang optimal.
Karenana ban tidak mendapatkan suhu panas yang ideal dari bagian dalam.
"Ban baru juga sebenarnya memerlukan panas, baik dari bagian luar ban ataupun dari bagian dalam ban," buka Arie saat ditemui, (20/1/23).
"Dengan adanya cairan anti bocor di bagian dalam ban, otomatis panas dari dalam akan terhambat," lanjut pria yang bermarkas di Jl. Adiaksa Raya No.31, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Selain itu, cairan anti bocor juga dikhawatirkan berpotensi mengganggu kerapatan ban dengan pelek.
"Ban baru itu pemasangannya harus benar-benar nge-plug (presisi). Dia enggak boleh ada kerutan di pinggir ban, harus benar-benar nge-plug," jelas Arie.
Sebelumnya, beberapa pabrikan ban juga tidak merkomendasikan penggunaan cairan anti bocor
"Sejauh yang saya ketahui, hingga kini belum ada pabrikan ban yang menganjurkan pemakaian cairan anti-bocor pada ban," ucap Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Dept. Head PT Suryaraya Rubberindo Industries, produsen FDR Tire.
Alasannya, cairan ini dinilai punya kandungan kimia yang dapat merusak dinding ban.
"Setelah dicek, cairan tersebut mengandung unsur korosif yang mampu mengikis, sehingga dinding dalam ban dan pelek bisa rusak," terang Jimmy.
Selain itu, cairan anti-bocor juga membuat ban jadi cepat habis karena menambah beban.
"Bikin massa ban tambah berat, soalnya akan berpengaruh dengan internal ban saat berputar," sebut Refil Hidayat, Sport Segment Business PT Michelin Indonesia.
Meski begitu, cairan anti bocor memiliki keunggulan yakni merapatkan lubang pada ban, saat motor tertancap benda asing seperti paku ataupun kawat.
"Sebenarnya kalau menurut saya penggunaan cairan anti bocor hukumnya sunnah (boleh dilakukan, boleh juga tidak), semua ada plus minusnya," ucap Arie.
"Kalau konsumen gak mau ribet ke tukang tambal, biasanya mereka pilih pakai cairan," sebutnya.
"Tapi kalau yang sudah ngerti soal minusnya, mereka biasanya gak mau pakai," tandasnya.
Baca Juga: Tambal Ban Permanen Digaransi Anti Bocor Sampai Tanda TWI Nongol