"Ternyata Balai Besar Bina Marga itu (sudah) komunikasi dengan perusahaan jalan tol Solo Ngawi," ungkap Juliyatmono.
"Tol Solo-Ngawi rencananya ingin memperluas wilayahnya," tambahnya.
Itu yang kemudian membuat perusahaan jalan tol itu diduga membidik sejumlah bidang tanah yang bisa untuk itu.
Bidang tanah di kawasan Karanganyar, Sukoharjo, dan Klaten masuk dalam bidikan.
"(Rencananya) agar nyambung dengan Ngasem-Yogyakarta," ucapnya.
Rencana tersebut membuat Juliyatmono masih belum setuju untuk mendukung rencana proyek pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan.
"Belum tentu dalam waktu dekat karena perusahaan itu butuh dana yang besar," ucapnya.
Di sisi lain, masih ada kans bila proyek pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan akan dibiayai APBN.
Itu tetap membuat Juliyatmono masih ragu.
Menurut Juliyatmono, nilai produktivitas masih kurang tinggi kalau dibanding dengan jalan lingkar.
"Kalau dibiayai APBN, jauh lebih terbuka punya nilai produktivitas, akan menyambung memperkuat posisi Solo Raya, kalau itu jalan lingkar," tandasnya.
Baca Juga: Tol Lingkar Solo Butuh 233,37 Hektare Lahan, Modal Sekitar Rp 12,5 Triliun