Jika ditemukan retak-retak pada sisi bagian luar ban, meski ban masih terlihat tebal, sebaiknya segera diganti. Kondisi tersebut menimbulkan bahaya karena ban dapat pecah di jalan.
2. Oli mesin
Jika oli mesin sudah diganti sebelum melakukan perjalanan mudik, Anda hanya perlu mengecek tinggi permukaan oli menggunakan dipstick. Keluarkan dipstick ketika mesin mobil masih dingin.
Jika oli berkurang sedikit, Anda bisa menambahkan sedikit oli mesin sampai batas normal. Apabila kekurangannya banyak, cek kolong mesin untuk mencari sumber kebocoran. Segera lakukan perbaikan jika terlihat kebocoran di bagian mesin atau bak penampungan oli.
Segera lakukan penggantian oli jika kilometer yang ditempuh sudah melewati batasnya. Biasanya, oli perlu diganti setelah kendaraan menempuh perjalanan sekitar 5.000 km. Namun, jarak tempuh tidak selalu menjadi patokan utama.
Bila kendaraan jarang digunakan, tetapi sering dipanaskan, oli kendaraan perlu diganti setiap enam bulan sekali.
3. Air radiator
Bagi mobil yang masih menggunakan air biasa atau air AC sepertinya sudah harus bermigrasi ke air radiator coolant. Selain lebih tahan panas, coolant juga akan melindungi bagian dalam sirkulasi radiator dari bahaya karat. Jika itu terjadi, tentu akan menghambat sirkulasi yang berujung pada overheat.
Langkah yang perlu dilakukan sebelum mengganti air radiator adalah dengan melakukan korok radiator dan flushing terlebih dahulu. Setelah dipastikan saluran bersih, barulah isi dengan coolant. Cek juga waterpump apakah bekerja dengan baik atau tidak.
4. Kampas rem