Otomotifnet.com - Tips aman setelah beli Nissan Grand Livina bekas.
Beberapa pihak menyarankan agar segera mencopot peredam panas mesin.
Ini sebagai langkah antisipasi agar tak menangis kencang di jalan.
Sebab beberapa pihak termasuk pabrikan menyebut, peredam panas mesin atau heat insulator bisa menjadi biang kebakaran.
Terutama peredam panas mesin yang kondisinya sudah lapuk.
Heat Insulator atau peredam panas mesin itu posisinya menempel di firewall.
Sebab beberapa waktu lalu beredar video Nissan Grand Livina terbakar di jalan.
Seperti diunggah akun Instagram @achmad_subechi, lengkap dengan memberikan penjelasan terkait kemungkinan penyebabnya.
Akun tersebut menjelaskan peredam panas mesin sangat mudah terbakar bila terkena panas.
Selain itu, ada video percobaan yang membuktikan peredam panas mesin yang dimaksud dipanaskan menggunakan heater dan langsung terbakar.
Diketahui, peredam panas mesin itu fungsinya agar panas dari mesin tidak terinduksi terlalu banyak ke bagian yang dilindungi seperti kap mesin dan kabin.
Video tersebut pun ramai diperbincangkan, tak sedikit yang ikut berkomentar bahkan membagikan pengalaman yang serupa pada mobil yang dimiliki.
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan, peredam panas yang sudah lapuk memang selalu disarankan untuk dilepas atau diganti baru untuk menghindari risiko terbakar.
"Peredam panas ini terpasang di area kap mesin, tepatnya belakang mesin yang menempel dengan bodi mobil, tujuannya tentu saja untuk meredam panas sehingga kabin tetap dalam kondisi tidak terlalu panas dan mudah didinginkan oleh AC mobil," ucap Ibrohim, (24/4/23).
Secara material, peredam panas ini memang mudah lapuk.
Menurut Ibrohim, peredam yang sudah lapuk atau koyak berpeluang menempel pada bagian mesin dan bisa terbakar.
"Insulator hood atau peredam panas ini terbuat dari bahan serabut yang dipadatkan, sehingga cukup efektif untuk meredam panas, namun bila sudah lapuk justru berbahaya," ucap Ibrohim.
Bila peredam panas sudah menjadi serabut, atau tidak terikat dengan baik, maka sangat mudah terbakar.
Serabut yang kering akan sangat mudah terbakar bila terkena panas mesin, terlebih lagi sampai bersentuhan dengan mesin atau knalpot.
"Sudah sering terjadi sih, makanya kami selalu menyarankan ke setiap pengguna mobil yang peredam panasnya sudah lapuk atau sudah terpasang tidak rapi untuk menggantinya atau melepasnya saja daripada berisiko terbakar saat perjalanan," ucap Ibrohim.
Ibrohim mengatakan, hampir semua mobil dibekali peredam panas dengan bahan yang serupa, dan itu bisa menjadi perhatian bagi semua pengguna mobil.
"Untuk mesin penggerak depan, mesin melintang dan letak exhaust di belakang mesin era 2000-an ke sini memang riskan kalo pelindung panasnya pakai bahan woll fiber, lain halnya yang peredam panasnya dari aluminium," ucap Ibrohim.
Baca Juga: Grand Livina Diserbu Api Sampai Gosong, Diduga Efek Peredam Panas