“Sehingga pengemudi memahami kemampuannya, termasuk jika sudah lelah dan mengantuk harus segera istirahat, tidak memaksakan diri untuk tetap mengemudi,” imbuh Djoko.
Ia juga menyoroti, karekterisik kecelakaan di jalan tol. Penyebabnya pengemudi mengantuk, kurang konsentrasi, lelah, over speed, tabrak belakang truk akibat kelebihan dimensi dan muatan, juga akibat pecah ban.
Dirinya juga berharap agar Kementerian Perindustrian dan Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) memiliki empati dengan keselamatan lalu lintas, yakni dengan menegaskan aturan dan sanksi-sanksi.
Merujuk data Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), memperkirakan sekitar 80 persen kecelakaan disebabkan oleh kelelahan.
“Sebelum menempuh perjalanan jauh, sebaiknya cukup istirahat. Kalau di tengah perjalanan merasa lelah, langsung mencari tempat istirahat terdekat dan beristirahat untuk menghindari risiko kecelakaan,” bilang Djoko.
Belajar dari pengalaman arus mudik-balik 2023, untuk perjalanan lebih dari 8 jam, disarankan ada dua pengemudi yang bisa bergantian.
Baca Juga: Ini 8 Temuan YLKI Saat Menyusuri Tol Trans Jawa, Nomer 2 Bikin Melongo
Satu pengemudi hanya boleh menyetir secara terus-menerus maksimal selama 4 jam. Setelah 4 jam, pengemudi wajib istirahat.
“Jika terburu-buru, perjalanan bisa dilanjutkan dengan pengemudi lain,” imbuh Djoko.
Masih menurutnya, kebanyakan pengemudi kendaraan pribadi mengemudi lebih dari 4 jam.
Padahal, sopir dikasih tidur 15 menit saja, lalu cuci muka dan melanjutkan perjalanan sudah cukup aman untuk melanjutkan perjalanan.
Faktor lainnya yang juga penting, kondisi kendaraan juga harus dipastikan laik jalan. Tekanan angin dan kondisi ban harus dicek, bahan bakar juga dianjurkan diisi penuh.
Baca Juga: Astra Isuzu Kampanye Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas di Mudik Lebaran 2023
Sebagai catatan, dalam kurun setahun terakhir, setidaknya ada dua tokoh di negeri ini meninggal dunia di jalan tol, karena menabrak belakang truk.
Yaitu kecelakaan lalu lintas yang menimpa mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak (22/08/2022).
Serta pebulu tangkis Syabda Perkasa Belawa, meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di Tol Pemalang-Batang, Jateng (20/3/2023).
Keduanya jadi pengingat betapa pentingnya memastikan pengemudi dan kendaraan dalam kondisi prima. Serta perlu empati atau kesadaran bersama terkait keselamatan berlalulintas. Bangun empati atau mati!
Tabloid OTOMOTIF tak henti mengkampanyekan hal ini. Yakni melalui rubrik street manners di tiap edisi, tujuannya demi ketertiban dan keselamatan bersama.