Otomotifnet.com - Beberapa waktu lalu viral dua pemuda di Jogja ngaku-ngaku petugas Samsat.
Hal itu modus untuk merampas motor pengendara di lampu merah Simpang Empat Condongcatur.
Tapi Polisi kok dilawan, dua pemuda itu kini buron dan identitasnya sudah terlacak Polda DIY.
Saat dikonfirmasi, Kasubbidpenmas Bid Humas Polda DIY, AKBP Verena Sri Wahyuningsih membenarkan bahwa dua pelaku masuk daftar DPO.
Dia mengatakan, informasi secara terperinci terkait identitas kedua pelaku dapat dilihat di akun media sosial resmi Polda DIY.
"Benar (DPO), bisa diikuti di IG (Instagram) @poldajogja," ujar Verena ketika dihubungi, (9/5/23).
Berikut identitas kedua pelaku penganiayaan dan upaya perampasan kendaraan bermotor dengan modus mengaku petugas Samsat:
1. Inisial IL (23)
Tempat dan tanggal lahir: Seira, 19 Desember 2000
Jenis kelamin: Laki-laki
Kewarganegaraan: Indonesia
Pekerjaan: Pelajar atau mahasiswa
Alamat: Welutu RT 2 RW 1 Welutu, Wer Maktian, Maluku Tenggara Barat
Warna kulit: Hitam
Rambut: Keriting, hitam.
2. Inisial NR (28)
Tempat dan tanggal lahir: Tutrean, 11 Januari 1995
Jenis kelamin: Laki-laki
Kewarganegaraan: Indonesia
Pekerjaan: Wiraswasta
Alamat: Perumahan Jambusari Jl. Delima 5 No. 3 Wedomartani, Ngemplak, Sleman, DIY
Warna kulit: Hitam
Rambut: Keriting, hitam.
Keduanya ditetapkan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) atas dugaan tindak pidana penganiayaan, atau secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan, atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan, atau dengan memakai ancaman kekerasan atau percobaan pemerasan.
Hal itu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 351 KUHP atau Pasal 335 KUHP atau Pasal 368 KUHP Jo Pasal 53 KUHP.
Jika menemukan dan atau memiliki informasi atas keberadaannya, segera menghubungi kantor polisi terdekat atau call center kepolisian 110.
Sebelumnya diberitakan, dua pria ngaku petugas Samsat ngotot tarik motor seorang wanita.
Parahnya, aksi diduga modus maling itu diwarnai pemukulan oleh si pria terhadap wanita.
Video tersebut diunggah oleh korban di akun Instagram pribadinya @hyogahafidh, (2/5/23).
"VIRALL!!!!! Dua orang mengaku dari SAMSAT melakukan modus dengan alasan motor korban adalah motor macet kredit. Setelah adu mulut korban wanita sampai dipukul menggunakan handphone pelaku. Lokasi lampu merah Condong Catur. Stay safe kawannn," tulis pemilik akun.
Dalam video yang beredar terlihat dua orang berboncengan sepeda motor mendatangi korban saat berhenti di lampu merah Simpang Empat Condongcatur.
Kemudian, terlihat di video berikutnya, dua orang tersebut mengendarai sepeda motor berada di depan korban.
Keduanya terlihat mengarahkan korban berbelok arah dengan melambaikan tangan.
Namun, korban yang berada di belakang menolak mengikuti.
Tampak, kedua orang tersebut kembali mendatangi korban karena melihat tidak mengikuti mereka.
Dirreskrimum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengatakan, telah mengetahui peristiwa tersebut.
"Untuk kasus tersebut sudah kami monitor. Sampai saat ini, terkait peristiwa tesebut belum ada LP (laporan polisi) yang masuk," ujar Nuredy, (3/5/23).
Meski belum ada Laporan Polisi, Nuredy menyampaikan akan menangani peristiwa tersebut.
Saat ini, pihaknya sedang berupaya mencari tahu korban dan pelaku di video tersebut.
"Kami lagi berupaya mencari tahu korban dan pelaku yang ada di video tersebut," ujar dia.
Nuredy meminta agar masyarakat yang mengalami kekerasan ataupun ancaman kekerasan agar melapor ke kantor polisi terdekat.
"Jika ada masyarakat yang mengalami kekerasan ataupun ancaman kekerasan, silahkan segera lapor ke Polda DIY ataupun kantor polisi terdekat," imbaunya.
"Nanti akan kami tindak lanjuti dengan segera agar pelaku dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya dan menjadi efek jera," pungkas Nuredy.
Saat dikonfirmasi, pemilik akun yang bernama lengkap Hyoga Hafidh (26) mengatakan, peristiwa itu terjadi di Jalan Ring Road Utara Yogyakarta, (2/5/23).
Saat itu, dia sedang memboncengkan temannya, Suryani Putri (23), dan hendak menuju ke arah Magelang.
Hyoga menceritakan, awalnya, dua orang pria yang mengaku dari Samsat itu mengadangnya di pinggir jalan setelah UPN Veteran Yogyakarta.
"Jadi pas awal diberhentikan ngakunya kan dari Samsat, orang itu modusnya nyatet pelat nomor terus menunjukkan website yang tertera nomor pelat kita," ujarnya melalui direct message (DM) Instagram, Rabu.
Namun, ia tidak mengetahui secara persis apa website tersebut.
Kemudian, salah satu pria juga sempat mencatat nomor rangka motor milik Hyoga.
Saat itulah terjadi adu mulut hingga terjadi pemukulan terhadap Hyoga.
"Itu adu mulut dulu, nah yang baju putih pukul saya di pipi kiri," kata dia.
Selanjutnya, Hyoga berinisiatif mengajak dua pria tersebut untuk mendatangi Samsat atau Polres terdekat guna melakukan pembuktian apakah sepeda motornya bermasalah atau tidak.
Mereka pun bersepakat dan berkendara secara beriringan.
"Dua orang itu di depan, saya ngikut di belakang. Seperti yang ada di video. Tapi kedua orang tersebut ingin mengarahkan ke daerah Babarsari, di mana di situ kompleks orang-orang Papua," jelas Hyoga.
"Saya kemudian kabur, tapi ternyata masih diikuti sampai lampu merah (Condong Catur). Teman saya juga dipukul menggunakan HP pelaku," lanjutnya
Setelah kejadian itu, Hyoga dan Suryani membuat laporan di Polda DIY.
Baca Juga: Dua Pria Ngaku-ngaku Petugas Samsat, Ngotot Tarik Motor Wanita, Diwarnai Pemukulan