Otomotifnet.com – Banyak kejadian kendaraan listrik terbakar yang beredar di social media.
Baik itu saat lagi dicharge, atau sedang dikendarai, maupun ketika mengalami accident.
Memang sih di Indonesia kejadian mobil listrik terbakar belum terdengar.
Kebanyakan terjadi di luar negeri, dan bahkan sampai ada produk mobil listrik yang dilarang parkir di garasi rumah lantaran beberapa kali mengalami insiden terbakar tiba-tiba.
Baca Juga: Berkaca Brio Terbakar di Surabaya, Pasang APAR Ukuran Segini Cukup
Sumber munculnya kebakaran rata-rata dari kegagalan (failure) sistem manajemen baterai lithium-ionnya.
Nah, baterai mobil listrik mengalami failure tersebut bisa karena banyak hal.
“Bisa karena perawatannya yang kurang baik, ada kebocoran pada packaging-nya sehingga memicu air masuk ke dalam dan menimbulkan karat, atau karena faktor kelembaban yang membuat rawan terjadinya korsleting,” jelas Bobby Hadiwijaya, Chief Executive Officer (CEO) PT Nusantara Karya Reksa Internasional (NKRI) di Jakarta (19/5/2023).
Oiya, PT NKRI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang sistem keamanan baterai kendaraan listrik. Soal ini akan kami ulas pada artikel terpisah.
Ok lanjut soal resiko terbakarnya mobil listrik, amit-amit jangan sampai terjadi di Indonesia, untuk penanganan atau cara memadamkan apinya ternyata tidak bisa menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) konvensional yang biasa terdapat di mobil-mobil keluaran baru.
“Sudah kami demonstrasikan kemarin, pakai APAR biasa api yang timbul dari kebakaran baterai kendaraan listrik tidak bisa padam,” ujar Robby Lahmudin, Sales Manager PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST) yang memproduksi berbagai jenis APAR merek Hartindo.
Pasalnya, lanjut Robby, karakteristik api yang dihasilkan baterai lithium-ion berbeda dari kebakaran pada umumnya.
Seperti pernah dijelaskan sebelumnya oleh CEO PT FAST, Willy Hadi, karakter api dari mobil listrik bersifat thermal runway.
Baca Juga: APAR Mobil Konvensional Sulit Matikan Api Mobil Listrik, Rawan Nyala Lagi
Yang artinya api akan benar-benar padam ketika energi panasnya sudah habis.
Makanya dibutuhkan APAR khusus untuk bisa memadamkan api ketika mobil listrik terbakar.
“Ia bentuknya bukan berupa powder seperti pada APAR konvensional, melainkan berupa cairan dengan zat kimia khusus,” jelas Robby saat ditemui Otomotifnet.com di booth PT FAST di acara PEVS (Periklindo Electric Vehicle Show) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (19/5/2023) sore.
Nah, APAR keluaran Hartindo untuk memadamkan api mobil listrik ini tipenya AF31 jenis Lithium Fire Killer.
Ia bisa memadamkan api yang berasal dari baterai lithium besar.
Saat APAR ini disemprot ke sumber api, ia akan mendinginkan suhu sehingga tidak terjadi thermal runway.
Namun yang jadi pertanyaan, butuh APAR khusus berapa banyak untuk bisa memadamkan api sebuah mobil listrik yang terbakar?
“Kira-kira butuh APAR yang isi 3 kilogram,” papar Robby.
Itu pun saat mobil terbakar langsung disemprotkan racun api tersebut, jangan tunggu api menjalar ke bagian lain mobil.
Robby pun menyarankan bagi pemilik mobil listrik untuk menyediakan APAR khusus ini untuk sekadar jaga-jaga.
“Paling tidak harus ada di rumah, di dekat tempat biasa kita memarkir mobil listriknya,” pungkasnya.