Ia mengatakan, sopir tangki Pertamina selalu masuk ke tempat cucian tersebut pada malam hari sekitar pukul 22:00 WIB ke atas.
"Tidak lama setelah sopir tangki tersebut masuk ke lokasi, dan sekitar 30 menit pasca masuk para sopir tangki Pertamina tersebut pergi," kata Heri.
"Jadi selang satu menit mobil tangki Pertamina tersebut masuk barulah meledak," katanya.
Heri mengatakan, masyarakat pada intinya bersyukur akibat kebakaran tersebut.
"Dengan harapan kebakaran ini menjadi pelajaran bagi mereka yang berusaha kencing BBM di daerah kami," kata Heri.
"Jadi dengan kejadian ini, kami tidak bisa menutup-nutupi adanya praktik kencing BBM," kata dia.
"Sudah jelas ada tangki Pertamina, bukan tangki swasta dan sudah jelas ini pasti ada menjadi tameng," kata Heri.
Ia mengatakan, tempat yang terbakar ini ada tempat untuk cucian mobil dan pemiliknya tinggal di Jakarta.
"Kalau yang menjaga cucian ini adiknya Pak Sudirmansyah, dan bapak ini hanya menunggu saja usaha punya kakaknya," kata Heri.
Sementara Senior Supervisor Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Haris Yanuanza mengatakan, pihaknya telah koordinasi dengan Polisi terkait terbakarnya truk tangki BBM di Bandar Lampung tersebut.