Otomotifnet.com - Yap, sistem pendinginan mobil diesel wajib melakukan bleeding setelah menguras cairan radiator baik air ataupun coolant.
Tujuannya agar tidak ada angin atau udara yang terjebak dalam sistem pendinginan mesin mobil diesel kalian gaes.
"Angin atau udara dalam jumlah banyak dan terjebak dalam sistem pendingin, ini bisa bikin mesin overheat," ujar William Kurniawan dari bengkel mesin One Second Faster, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Untuk mobil buatan Jepang, bleeding bisa dilakukan dengan menyambungkan leher radiator dengan wadah plastik khusus.
Jadi ketika air radiator sudah dikuras, kemudian cairan radiator diisi kembali menggunakan wadah plastik tersebut.
Lantas mesin mobil dinyalakan agar air bisa bersirkulasi dari blok mesin ke radiator.
"Dari situ bisa dilihat apakah ada udara atau kebocoran kompresi mesin yang nyebrang ke jalur air mesin mobil," jelas Willy, sapaannya.
Apabila ada udara terperangkap, maka di wadah tersebut akan muncul gelembung-gelembung udara.
Baca Juga: Wah, Cuma Modal Segini Nih Biaya Membersihkan Interior Mobil Diesel Sendirian
"Kalau ada gelembung udara, maka radiator diisi lagi dengan coolant hingga gelembungnya hilang," tuturnya.
Namun apabila cairan radiator langsung muncrat ketika mesin dihidupkan, "Berarti hampir dipastikan ada kebocoran kompresi mesin," wanti Willy.
Cairan coolant tersebut muncrat akibat menerima 'tendangan' dari hasil kompresi piston yang menyebrang ke jalur air.
"Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari paking blok dan kepala silinder rusak, atau kepala silinder sudah melengkung akibat overheat," pungkas Willy.
Baca Juga: Pedagang Onderdil Mobil Diesel Bekas Truk Hino Dijebak Pembeli, Polisi Sekongkol Ikut Membantu