Niat Tebus Honda Brio Satya Matic Seken? Pilih Yang Transmisi AT Konvensional atau CVT?

Andhika Arthawijaya - Jumat, 14 Juli 2023 | 16:45 WIB

Honda Brio bekas (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.comHonda Brio Satya pertama kali diperkenalkan PT Honda Propect Motor (HPM) di Indonesia pada tahun 2012 lalu.

Saat diluncurkan, ia ditawarkan menjadi 2 varian, yakni Satya S dengan fitur standar, dan E sebagai trim tertinggi.

Baik Honda Brio Satya dan E, ditawarkan dengan 2 pilihan transmisi, manual dan otomatis. 

Untuk yang transmisi otomatis, pada generasi awal ini hingga tahun 2016, masih mengusung jenis torque converter alias transmisi otomatis konvensional.

Baca Juga: Murmernya Harga Mobil Bekas Honda Brio 2013, Mulai Rp 80 Jutaan 

Setelah itu berganti jadi Continuous Variable Transmission alias CVT sampai sekarang.

Itu pun teknologi CVT-nya terus mengalami pengembangan.

Untuk mesin, baik Brio Satya dan E dibekali dapur pacu 4 silinder SOHC berkapasitas 1.200 cc.

Mesin ini mampu menelurkan daya sebesar 87 hp, dengan torsi 109 Nm.

Dok. Otomotif
Mesin Honda Brio Satya 2017

Lantas apa yang membedakan antara transmisi AT dengan CVT?

Pertama, cara kerja transmisi matik konvensional perpindahan rasio gigi menggunakan gir set yang disusun membentuk planetary gear set.

"Basisnya gir atau gigi, gigi itu disusun sedemikian rupa yang terdiri dari gigi matahari, gigi cincin, dan sebagainya, mereka disusun menjadi planetary gear set," terang Hermas Prabowo, teknisi senior sekaligus punggawa bengkel spesialis transmisi Worner Matic di Bintaro, Tangsel.

Dengan kata lain, rasio setiap giginya fiks seperti halnya transmisi manual, hanya saja perpindahannya secara otomatis.

Baca Juga: Daftar Harga Mobil Bekas Honda Brio 2012, Si Mungil Mesin Kencang

Dok. OTOMOTIF
Ilustrasi konstruksi transmisi matic konvensional

Nah, kelebihan dari transmisi AT konvensional ini cenderung akselerasinya lebih responsif dibanding CVT, rasio giginya yang fiks tadi yang disusun membentuk planetary gear set.

Kelebihan lainnya, mobil dengan transmisi jenis AT ini diajak nanjak lebih enak jika dibandingkan CVT.

Selain itu, bila terjadi kerusakan pada transmisi, biaya perbaikan tidak semahal CVT.

Namun kekurangannya, perpindahan giginya tidak sehalus CVT, alias masih suka terasa ada entakan di setiap perpindahan gigi.

Juga efek engine brake-nya ketika kita lepas gas, tidak sekuat CVT, sehingga membuat umur kampas rem lebih pendek.

Sementara pada transmisi matik jenis CVT, perpindahannya giginya lebih halus karena ia tidak mengandalkan planetary gear set.

Melainkan mengandalkan dua buah puli (drive dan driven pulley) yang dihubungkan dengan sabuk baja.

"Kalau di AT membentuk rasio giginya bertingkat, maka di CVT rasio giginya continue atau berkesinambungan yang menyesuaikan dengan putaran mesin, sehingga tidak terasa perpindahannya," terang Hermas.

Baca Juga: Bikin Efek Engine Brake Di Mobil Matic Boleh-Boleh Saja, Tapi Caranya Begini

Roro Aveline
Transmisi CVT Honda Brio

Nah, karena perubahan rasio giginya berkesinambungan, mobil dengan transmisi jenis CVT ini cenderung lebih irit bahan bakar, karena kerap mempertahankan di RPM rendah.

Disamping itu transmisi CVT mempunyai sistem engine brake yang lebih terasa dibanding AT konvensional, kampas rem jadi lebih awet.

Tapi kekuranganya dari CVT, yakni jika ada kerusakan, biaya perbaikan CVT yang lebih mahal karena sistem transmisi CVT lebih kompleks.

Kemudian dari segi akselerasi juga kurang responsif jika dibandingkan matik konvensional.

Dok / OTOMOTIF
Ilustrasi bagian dalam transmisi CVT

Hal ini dikarenakan sistem transmisi CVT yang serba elektrik yang dikontrol oleh komputer, kecuali mobil tersebut sudah disematkan fitur tiptronic dengan paddle shift.

Kalau dari segi durability, menurut Hermas kedua transmisi tersebut bisa sama-sama awet, asalkan melakukan perawatan berkala seperti rutin mengganti oli transmisi dan pemakaian yang benar seperti kenal dengan medan dan kelemahan dari transmisinya.

Nah, setelah tahu plus minusnya, jadinya mau pilih Brio matic AT atau CVT nih?