Otomotifnet.com – Biasanya kalau di mobil bertransmisi manual, saat mau memperlambat laju kendaraan, selain mengandalkan rem, kita juga kerap memanfaatkan efek engine brake.
Yakni dengan menurunkan gigi secara bertahap, agar ada bantuan pengereman dari putaran mesin.
Nah, pada mobil transmisi otomatis atau matic, baik matic konvensional maupun CVT, juga bisa diterapkan hal yang sama.
Tapi tidak boleh sembarangan pindahkan posisi gigi, bisa rusak transmisi maticnya.
Baca Juga: Cara Parkir Mobil Matic Di Tanjakan Agar Transmisi Gak Ngejeduk Waktu Pindah Dari Gigi P
Misalnya ketika kecepatan masih tinggi, kemudian posisi gigi dipindah ke 2 atau langsung L, “Yang ada jebol maticnya,” bilang Hariadi, Assist. To Dept. Head Service PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Masih kata Hariadi, memanfaatkan efek engine brake pada mobil matic boleh-boleh saja, asalkan dilakukan dengan cara yang benar.
Sekadar gambaran, Otomotifnet.com sempat melakukan pengujian berlari pada kecepatan 100 km/jam menggunakan Suzuki Ertiga Dreza GS AT 2017 (putaran mesin di 2.500 rpm.
Kemudian pada kecepatan tersebut gas dilepas dan langsung posisi transmisi yang tadinya di over drive, kami matikan over drive-nya.
Kontan saja rpm mesin langsung melonjak ke angka hampir 4.000 rpm, dan memang terasa ada efek tahanan terhadap laju kendaraan.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR