“Begitu dia (sopir) beroperasi maka dikasih surat tugas dan dia sudah memenuhi standar requirement. Jadi nggak usah khawatir,” imbuhnya.
Welfizon mengatakan, pemberian pangkat adalah salah satu solusi agar para sopir bersikap baik dalam berkendara.
Karena ada sekitar 8.000 sopir yang diawasi dan jumlah ini adalah gabungan dari 3.800-4.000 bus Transjaakrta serta Mikrotrans dalam sehari.
Selain itu, Transjakarta juga terus mengoptimalkan profiling sopir di sistem database.
Termasuk pencatatan pramudi yang pernah mengalami kecelakaan, dan sopir yang pernah dipecat oleh mitra operator.
“Jadi kalau dipecat di satu operator, itu nggak bisa masuk di operator lain. Kalau dulu masih kejadian, keluar dari satu operator masuk ke operator lain karena secara datanya belum ke-link (terkoneksi) semua,” pungkasnya.
Baca Juga: Cihuy Naik Bus Transjakarta Dijamin 35 Menit Sampai, Ini Rutenya